Trump akan Berusaha Hidupkan Lagi Sanksi PBB Terhadap Iran

Presiden Donald Trump berbicara selama konferensi pers di Trump National Golf Club di Bedminster, New Jersey, 15 Agustus 2020. (Foto: AP)

Presiden AS Donald Trump, Sabtu (15/8), mengatakan akan berusaha mendorong PBB untuk memberlakukan lagi sanksi-sanksi terhadap Iran, setelah Dewan Keamanan (DK) menolak upaya AS untuk memperpanjang embargo terhadap republik Islam itu.

“Kami akan melakukan ‘snapback,’” kata presiden. Dia merujuk pada argumen yang masih diperdebatkan bahwa AS masih merupakan anggota perjanjian nuklir Iran 2015, meski Trump telah mundur. Dan karena alasan itu, AS berpendapat masih bisa memaksa diberlakukannya kembali sanksi-sanksi apabila AS menilai Iran melanggar berbagai persyaratan.

Presiden mengatakan AS akan mengambil langkah pekan depan.

Trump mengatakan hal itu dalam konferensi pers di lapangan golf pribadinya di Bedminster, New Jersey. Dia juga mengatakan “kemungkinan tidak akan” berpartisipasi dalam KTT 5+1 dengan Iran yang diusulkan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Putin pada Hari Jumat (14/8) menyerukan diadakannya KTT secara daring bagi para pemimpin kelima anggota tetap DK PBB plus Jerman dan Iran mengenai kemungkinan diperpanjangnya embargo internasional terhadap penjualan senjata di Teheran.

Dalam konfigurasi 5+1 itulah perjanjian nuklir Iran dirundingkan dan diputuskan dengan Iran, yang kemudian dikecam Trump.

“Mungkin tidak, kita akan tunggu sampai selesai pemilu,” kata Trump ketika ditanya mengenai kemungkinan partisipasinya dalam KTT itu.

Kekalahan pemerintahan Trump pada Jumat (14/8) dalam DK menandai isolasinya terhadap Iran sejak Trump mundur dari perjanjian itu pada 2018.

Hanya dua dari 15 anggota DK yang mendukung resolusi AS itu. [vm/ft]