President Trump hari Senin (15/7) menampik tuduhan para pengecamnya bahwa serangannya terhadap empat perempuan kulit berwarna anggota Kongres adalah rasis.
“Ada orang yang bermasalah dengan negeri kita, ada yang tidak mau di negeri kita, mereka seharusnya pergi,” kata Trump sehari setelah mengatakan kepada ke-empat anggota Kongres itu supaya ‘pulang’ ke negara asal mereka meskipun tiga dari mereka lahir di Amerika, sedangkan yang satu lagi berasal dari Somalia tetapi sudah menjadi warganegara Amerika.
Ditanya apakah ucapannya itu berbau rasis?, “Sama dekali tidak,” jawab Trump kepada wartawan di Gedung Putih.
Hari Senin, Trump lagi-lagi melancarkan serangan terhadap Ilhan Omar yang asal Somalia dan mewakili negarabagian Minnesota; Ayana Pressley mewakili negarabagian Massachusettes; Alexandria Ocasio-Cortez dari negarabagian New York dan Rashida Tlaib mewakili negarabagian Michigan.
BACA JUGA: Cuitan Trump soal Anggota DPR AS "Non Kulit Putih" Picu KemarahanTrump menuduh mereka, ke empatnya baru Januari lalu menjadi anggota Kongres, telah merendahkan Amerika, Israel dan lembaga kepresidenan.
“Kapan perempuan radikal kiri dan anggota Kongres ini akan meminta maaf kepada negeri, kepada bangsa Israel dan bahkan kepada Kantor Kepresidenan, atas bahasa jorok yang mereka gunakan dan hal-hal mengesalkan yang mereka ucapkan. Banyak orang yang marah pada mereka atas tindakan mereka yang buruk dan memuakkan,” tulis Trump di Twitter.
Di Twitter hari Minggu (14/7), Trump mengatakan kepada ke-empatnya supaya "pulang ke negara asal mereka dan membantu membenahi negeri mereka yang sepenuhnya berantakan dan penuh kejahatan."
Fraksi Demokrat yang beroposisi segara mencap ucapan Trump itu selaku rasis dan xenophobia. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi mengatakan hari Senin Dewan akan melakukan pemungutan suara atas resolusi mengutuk ucapan Trump itu. (al/ka)