Kalau ada orang selain Presiden AS Donald Trump yang berhasil mengalahkan ISIS di Suriah, pastilah orang itu akan dianggap sebagai pahlawan nasional, kata Trump dalam serangkaian cuitan lewat Twitter.
Kata Trump lagi, teroris ISIS yang pernah menguasai Raqqa di Suriah bagian utara sebagai ibukota kekalifahan Islam “kini praktis telah musnah, dan kami secara bertahap akan menarik pulang pasukan kami supaya mereka bisa kembali bersama keluarga, dan pada saat yang sama terus berjuang melawan sisa-sisa ISIS.”
Trump mengejutkan para pembantu keamanan nasional dan anggota Kongres dari kelompok Demokrat dan Republik, ketika mengumumkan tanggal 19 Desember bahwa ia akan menarik pulang semua pasukan Amerika yang telah berhasil menumpas sebagian besar kelompok ISIS di Suriah utara dan sekaligus membantu para pejuang Kurdi.
Pihak pengecam mengatakan penarikan pasukan itu bisa menghidupkan kembali pemberontakan ISIS.
Kata Trump dalam cuitannya hari Senin (31/12), “Saya telah berkampanye untuk menarik pasukan dari Suriah dan tempat-tempat lain. Tapi, ketika saya mulai menarik pasukan, Media Pembohong dan sejumlah jenderal yang tidak becus melakukan tugas mereka sebelum saya datang, kini terus mengeluh tentang saya, dan taktik yang saya jalankan, yang sukses."
"Saya hanya melakukan apa yang saya janjikan, dan hasilnya jauh lebih baik dari yang saya janjikan. Ingat bahwa saya telah berkampanye untuk mengakhiri perang yang tidak kunjung berhenti!," kata Trump lagi.
“Saya adalah satu-satunya orang di Amerika yang bisa mengatakan ‘saya akan menarik pasukan kita yang gagah berani dan mendapat kemenangan, dan sekaligus mendapat kecaman dalam media.”
Kata Trump lagi, media pembohong dan para pendukungnya yang telah gagal sejak bertahun-tahun, kini terus mengomel. “Kalaupun saya mempertahankan pasukan dalam perang yang tidak berkesudahan, pastilah mereka akan terus tidak senang!” [ii]