Trump Belum Tentu Beri Keterangan dalam Penyelidikan Kolusi dengan Rusia

Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Washington, 1 Juni 2018.

Pengacara presiden Amerika Donald Trump, Rudy Giulani, mengatakan masih belum diketahui apakah Trump akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari penyelidik khusus mengenai campur-tangan Rusia dalam pemilihan presiden tahun 2016, tetapi bahwa tim kuasa hukum presiden condong untuk tidak mengizinkannya diwawancarai.

Trump telah lama mengatakan ia ingin menjawab pernyataan dari penyelidik khusus Robert Mueller, tetapi hari Minggu (3/6) Giulliani mengatakan kepada televisi ABC News, “sudah mulai disepakati” untuk tidak mengizinkan pemimpin Amerika itu untuk ditanyai. Giulani berpendapat bahwa Trump dapat terjerumus ke dalam perangkap bohong, lalu didakwa berbohong di bawah sumpah, satu pelanggaran pidana.

Giuliani, seorang mantan walikota Kota New York, mengatakan tim kuasa hukum Trump mungkin mengizinkan wawancara kalau singkat dan langsung, tetapi “condong untuk tidak mengizinkannya.”

Para pengacara Trump mengemukakan argumentasi dalam surat 20 halaman kepada Mueller bulan Januari, sebelum Giulani bergabung dalam tim kuasa hukum presiden, bahwa Trump tidak boleh dipaksa memberi kesaksian dan mengemukakan Presiden tidak dapat dituduh menghalangi proses hukum karena memecat direktur FBI James Comey ketika ia memimpin penyelidikan Rusia karena sebagai presiden ia mempunyai wewenang yang tidak terbatas untuk menghentikan penyelidikan.

Giuliani menyebut surat itu, pertama kali diungkapkan hari Sabtu oleh harian New York Times, “sangat, sangat kuat,” tetapi mengatakan para pengacara Trump akan melawan dalam pengadilan setiap usaha untuk memaksa Trump menjawab pertanyaan.

Giulani mengatakan tim kuasa hukum Trump akan mengatakan kepada tim Mueller bahwa “kamu sudah memperoleh semua yang kamu perlukan, 1,4 juta dokumen, 28 orang saksi” untuk mengakhiri penyelidikan. [gp]