Trump Debat Pemimpin Meksiko dan Australia Melalui Telepon

Presiden Donald Trump bertemu dengan Presiden Mexico Enrique Pena Nieto di Pertemuan G20 di Hamburg awal Juli lalu. (Foto:dok)

Presiden Amerika Donald Trump berdebat sengit dengan para pemimpin Meksiko dan Australia lewat telepon tidak lama setelah dia memangku jabatan pada bulan Januari, menurut sebuah bocoran transkrip rekaman pembicaraan.

Menurut dokumen tersebut, Trump menuntut agar Presiden Meksiko Enrique Peña Nieto berhenti mengatakan bahwa Meksiko tidak akan membayar ongkos tembok yang akan dibangun Trump di sepanjang perbatasan Amerika dan Meksiko untuk mencegah imigrasi gelap ke Amerika. Selama kampanye berbulan-bulan menjelang pemilihan presiden, Trump berjanji dia akan membuat Meksiko membayar ongkos pembuatan tembok itu.

Dalam transkripsi pembicaraan telpon tanggal 27 Januari, yang diterbitkan hari Kamis oleh surat kabar Washington Post, Trump mengatakan kepada Peña Nieto, "Kalau Anda mengatakan Meksiko tidak akan membayar pembangunan tembok itu, maka saya tidak mau bertemu dengan Anda lagi karena saya tidak bisa hidup demikian."

Pada bagian lain percakapan telpon itu Trump mengatakan, "Saya menuntut Meksiko membayar tembok itu - saya harus melakukannya. Saya telah membicarakan hal itu selama dua tahun. "

Tapi Peña Nieto menolak, dengan mengatakan, "Saya telah dan terus menegaskan posisi saya, yaitu Meksiko tidak akan membayar tembok itu."

Trump keberatan: "Tapi Anda tidak bisa mengatakannya kepada pers. Pers akan melaporkan hal itu, dan saya tidak bisa menerima itu. "

Akhirnya, Peña Nieto mengatakan bahwa usul Trump mengenai tembok itu "adalah masalah yang berkaitan dengan martabat Meksiko dan merupakan ke kebanggaan nasional negara saya," tetapi ia setuju untuk "tidak lagi berbicara mengenai tembok itu."

Trump mengatakan baru-baru ini bahwa dia masih tetap akan berusaha supaya Meksiko membayar biaya pembuatan tembok seharga $21 miliar, tetapi sementara itu, ia telah minta dana kepada Kongres, untuk memulai pembangunan.

Tetapi nasib tembok tersebut tidak pasti, karena anggota parlemen Demokrat dan beberapa anggota partai Republik menentangnya.

Bulan Januari itu juga, Trump bertengkar dalam pembicaraan telpon dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull tentang 1.250 orang pengungsi yang akan dibawa ke Amerika sesuai dengan janji Presiden Barack Obama kepada Australia.

“Saya adalah orang paling hebat di seluruh dunia yang tidak mengizinkan orang masuk ke negeri saya. Dan sekarang saya setuju untuk menerima 2.000 orang,” kata Trump menurut transkripsi itu.

Sebelum mengakhiri pembicaraan telponnya dengan tiba-tiba, trump mengatakan kepada Turnbull bahwa paling tidak sebuah percakapan telponnya dengan pemimpin dunia lainnya berlangsung dengan lebih baik. “Percakapan telpon dengan Putin menyenangkan,” kata Trump, sambil menambahkan, “tapi percakapan telpon ini (dengan Turnbull) konyol.” (sp/ii)