Warga Palestina dan Israel harus bekerja sama untuk mencapai perjanjian kata Trump dan menambahkan "Saya akan senang menjadi mediator atau arbitrator atau fasilitator dan kita akan melakukannya."
Trump juga mengatakan sepanjang hidupnya ia sudah mendengar "barangkali perjanjian tersulit yang dibuat" adalah antara Israel dan Palestina. "Mari kita lihat kalau kita bisa membuktikan mereka salah."
Berdiri di samping presiden Amerika di Ruang Roosevelt untuk bertemu wartawan, Abbas yang berbicara dalam bahasa Arab mengatakan yakin para pihak di bawah "bimbingan yang berani serta kemampuan berunding yang hebat" mampu menghasilkan "perjanjian damai yang bersejarah."
Sembari mengakhiri dan beralih menjabat tangan Trump Abbas menambahkan dalam bahasa Inggris "dengan anda sekarang Mr. Presiden, kami punya harapan."
Beberapa menit kemudian sementara jamuan makan siang berlangsung di Ruang Kabiner, dikelilingi oleh Wakil Presiden Mike Pence dan Menlu Rex Tillerson, Trump mengatakan kepada Abbas perjanjian damai "mungkin tidak sesulit yang dipikirkan orang-orang selama bertahun-tahun."
Trump menambahkan, "Kami yakin Israel bersedia. Kami yakinanda bersedia dan jika anda berdua bersedia, kita akan membuat kesepakatan."
Partai politik Fatah pimpinan Abbas menghadapi tantangan serius dari Hamas kelompok saingan Palestina yang menguasai Jalur Gaza. [my/jm]