Trump Berusaha Tenangkan Bursa Saham Terkait Perang Dagang AS-China

Seorang pria berjalan melewati papan elektronik yang menunjukkan harga indeks saham Hong Kong di luar sebuah bank di Hong Kong, Rabu, 5 Desember 2018.

Presiden Donald Trump, yang mengguncang pasar saham pada Selasa (4/12) setelah mendeklarasikan dirinya sebagai “Tariff Man” memperkirakan bahwa AS dan China akan merundingkan sebuah kesepakatan perdagangan yang baru.

Kata Trump, dalam serangkaian cuitan di Twitter pada Rabu (5/12), mengatakan China merencanakan untuk kembali membeli kedelai dan gas alam Amerika.

Trump mengatakan, dia percaya Presiden Xi Jinping serius dan akan memenuhi pernyataannya.

Komentar presiden itu datang sehari setelah bursa saham di seluruh dunia anjlok akibat serangkaian cuitan pada Selasa yang memperingatkan persetujuan yang lemah antara kedua raksasa ekonomi itu, bisa ambruk.

Bursa Saham di Amerika, Eropa, dan Asia mencatat penurunan tajam setelah Trump menyatakan dirinya sebagai “Tariff Man” yang akan membuat orang atau negara yang bermaksud merampok kekayaan Amerika harus membayar mahal.

Trump dan Presiden Xi, pemimpin dari dua ekonomi dunia terbesar, Sabtu (1/12) pekan lalu di Argentina sepakat tidak memberlakukan tarif baru pada ekspor masing-masing negara selama 90 hari kedepan dan memanfaatkan waktu itu untuk merundingkan sebuah persetujuan perdagangan yang terperinci. [jm]