Trump, Putin Sepakat Perangi Terorisme

សាសនិក​ហិណ្ឌូ​សង្កេត​មើល Rakher Upabash នៅ​ខាងមុខ​ព្រះវិហារ Shri Shri Lokenath Brahmachari Ashram ក្បែរទីក្រុង​ Dhaka ប្រទេស​បង់ក្លាដែស។

Kremlin menyatakan, Trump dan Putin sepakat bekerjasama dalam memerangi kelompok militan Negara Islam (ISIS) dan terorisme internasional.

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara melalui telepon hari Sabtu (28/1), pembicaraan pertama kedua pemimpin sejak Trump menjabat 20 Januari.

Gedung Putih tidak memberi rincian mengenai percakapan telepon itu, tetapi Kremlin Sabtu malam merilis pernyataan yang menyebutkan diskusi kedua pemimpin itu "positif".

Diskusi telepon itu adalah satu dari sejumlah pembicaraan jarak jauh dengan para pemimpin dunia yang dilakukan Trump hari Sabtu, termasuk dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Francois Hollande. Ia juga berbicara dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull Sabtu malam.

Kremlin menyatakan, Trump dan Putin sepakat bekerjasama dalam memerangi kelompok militan Negara Islam (ISIS) dan terorisme internasional. Pernyataan itu juga menyebut, kedua pemimpin tidak pernah menyinggung sanksi Barat atas Rusia, tetapi menekankan dalam percakapan telepon itu pentingnya memulihkan hubungan ekonomi, serta menstabilkan hubungan, antara Amerika dan Rusia.

Hubungan kedua negara tegang dalam beberapa tahun ini akibat tindakan Rusia di Suriah dan Ukraina. Badan-badan intelijen Amerika juga menuduh Rusia meretas Komite Nasional Demokrat dan menyimpulkan bahwa Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden 2016 guna mendukung Trump.

Sebelum percakapan telepon, Gedung Putih mengatakan, kedua pemimpin diperkirakan berbicara tentang masa depan sanksi Amerika yang diberlakukan terhadap Rusia setelah mencaplok semenanjung Krimea, Ukraina, tahun 2014. [ka]