Trump Bisa Hadapi Tuntutan Hukum Setelah Pembentukan Dewan Juri Khusus

Mantan presiden AS Donald Trump berbicara di Konferensi Tindakan Politik Konservatif (CPAC) di Orlando, Florida, 28 Februari 2021. (Foto: Reuters)

Kemungkinan bahwa mantan presiden Trump, rekanan bisnisnya atau perusahaannya akan dihadapkan pada tuntutan kejahatan semakin mendekati kenyataan minggu ini ketika Washington Post melaporkan bahwa juri besar khusus telah dibentuk di New York guna mendengarkan bukti-bukti dari penuntut yang menyelidiki transaksi bisnis Trump.

Juri ini diperkirakan akan berfungsi selama enam bulan, dan akan mendengarkan bukti yang dikumpulkan penyelidik selama dua tahun dan pernah melibatkan keputusan MA yang memberi pengacara distrik Manhattan akses ke laporan pajak mantan presiden itu. Menurut Rebecca Roiphe, profesor ilmu hukum di New York Law School, penuntut menyiapkan kasus yang kompleks dan panjang mengingat lamanya masa dinas juri. Ini merupakan proses, kata Roiphe, yang biasanya mengarah pada tuntutan kejahatan. “Kecil kemungkinan kita tidak akan melihat penerbitan tuduhan kalau ini selesai,” katanya.

Grand jury berperan menentukan adanya “sebab yang mungkin” untuk menduga seseorang atau entitas telah melakukan pelanggaran kejahatan.

Pengacara yang memprakarsai penyelidikan adalah Cyrus Vance Junior, putra mantan Menlu AS Cyrus Vance. Dia sudah lebih dari dua tahun menyelidiki praktik bisnis Trump. Juga minggu lalu, Letitia James, jaksa agung New York mengumumkan bahwa penyelidikan terpisah, yang awalnya kasus sipil, diubah menjadi penyelidikan kejahatan, dan kantornya akan berbagi sumber daya dengan Vance. Intinya mereka menggabung kedua penyelidikan.

BACA JUGA: Jaksa Bentuk Dewan Juri Khusus untuk Penyelidikan Trump

Pengumuman itu memicu Danya Perry, mantan deputi Jaksa Agung New York dan penuntut federal mengatakan tentang Trump, “dia sudah menghadapi masalah besar sebelum ini, dan dengan berita ini dia menghadapi masalah lebih besar.”

Gabungan kekuatan tuntutan dari kantor Vance dan James masih dilengkapi bantuan dari luar. Vance mengambil langkah yang lain dari biasa, yakni merekrut Mark Pomerantz, yang pernah berdinas sebagai kepala divisi kejahatan Kantor Jaksa Agung di Distrik Selatan New York, di mana dia memimpin berbagai penyelidikan kejahatan terorganisir dan melibatkan tokoh-tokoh terkenal. Walaupun rinciannya belum diumumkan kepada publik, penyelidik meninjau banyak kejahatan.

“Kita sudah tahu bahwa untuk beberapa waktu pengacara di Manhattan sudah menyelidiki Trump atas pelanggaran kejahatan, termasuk penipuan pajak, penipuan asuransi, pemalsuan catatan, dan hal-hal semacam itu,” kata Perry.

Selain itu penyelidikan juga akan memerangkap beberapa anggota keluarga Trump. Putranya Eric Trump sudah dipanggil untuk memberi kesaksian, dan juga ada laporan penyelidik melihat pembayaran yang dibuat Trump Organization kepada putrinya Ivanka Trump yang kemudian dinyatakan sebagai balas jasa konsultansi untuk menghindari kewajiban membayar pajak. [jm/ka]