Trump Cap Rusia, China dan Eropa “Musuh”

Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump berangkat dari Bandara Glasgow Prestwick di Prestwick, Inggris, 15 Juli 2018.

Presiden AS Donald Trump mencap Rusia, China dan Uni Eropa sebagai musuh Amerika Serikat, Namun Trump secara khusus menyerang sekutu-sekutu Amerika di Eropa dan menuduh mereka mengambil keuntungan dari Amerika lewat kesepakatan perdagangan.

“Saya merasa kita punya banyak musuh,” kata pemimpin Amerika itu kepada CBS News dalam wawancara Minggu yang direkam sehari sebelumnya di resor golf miliknya di Turnberry, Skotlandia.

“Saya berpendapat Uni Eropa adalah musuh, karena apa yang mereka lakukan terhadap kita dalam perdagangan,” katanya. “Anda tidak terpikir demikian, tetapi mereka musuh. Rusia adalah musuh dari segi-segi tertentu. China adalah musuh dari segi ekonomi, tetapi jelas mereka musuh. Tetapi itu tidak berarti mereka buruk. Itu berarti mereka kompetitif.”

“Saya menghormati pemimpin negara-negara itu,” kata Trump, mengacu kepada Uni Eropa. “Tetapi dari segi perdagangan, mereka benar-benar mengambil keuntungan dari kami dan banyak dari negara-negara itu ada di dalam NATO dan tidak membayar rekening mereka” untuk memenuhi sasaran NATO. Setiap negara anggota harus membelanjakan dua persen dari PDB mereka untuk pertahanan.

Trump mengritik Jerman, sebagaimana dilakukannya minggu lalu di KTT NATO yang tidak berlangsung secara bersahabat di Brussels. Katanya, Rusia membangun jaringan pipa gas alam di Laut Baltik yang akan mengirim bahan bakar gas Rusia ke Jerman.

“Jerman membuat kesepakatan jaringan pipa dengan Rusia,” kata Trump. “Mereka akan membayar Rusia miliaran dolar per tahun untuk energi, dan menurut saya itu tidak baik, tidak adil. Anda seharusnya melawan, bukan memberi miliaran dolar kepada pihak yang seharusnya Anda waspadai. Saya rasa itu konyol, jadi itu saya ungkapkan kali ini. Menurut saya banyak kemarahan atas fakta bahwa Jerman membayar Rusia miliaran dolar. Menurut saya itu buruk untuk Jerman. Karena itu seperti kita mengibarkan sebuah bendera putih?.”

Kanselir Jerman Angela Merkel, yang pernah mengalami hidup di Jerman Timur yang komunis di masa lalu, menampik kritik Trump itu, katanya, saya “mengalami sendiri bagaimana sebagian Jerman di kuasai oleh Uni Soviet” dan dia senang dengan status negaranya sekarang, dimana Jerman Timur dan Jerman Barat berhasil dipersatukan sejak 1990, serta menyusun kebijakan dan keputusan yang independen.

Donald Tusk, ketua Dewan Eropa, menampik kritik Trump itu, katanya, “Amerika dan Uni Eropa adalah sahabat karib. Siapapun yang mengatakan kami adalah musuh menyebarkan berita palsu,” meminjam istilah favorit Trump untuk laporan berita yang tidak disukainya.

Uni Eropa, yang tahun lalu menikmati surplus perdagangan sebesar $151 miliar dengan Amerika, sedang terlibat dalam pertikaian sengit seputar tarif bea impor dengan Amerika, dan memberlakukan bea masuk lebih tinggi terhadap produk Amerika yang populer di Eropa seperti minuman keras bourbon, celana jeans, dan sepeda motor setelah Trump menaikkan tarif bea impor terhadap aluminium dan baja dari Eropa. [jm/vm]