Trump dan Bolton Berbeda Pendapat soal Ancaman Nuklir Korea Utara

Presiden AS Donald Trump (kiri) berbicara dengan PM Jepang Shinzo Abe di restoran Inakaya, Roppongi, Tokyo Minggu (26/5).

Presiden Amerika Donald Trump dan penasihat keamanan nasionalnya John Bolton, tampak berbeda pendapat secara terbuka tentang keseriusan ancaman dari Korea Utara.

Trump mengirim pesan Twitter hari Minggu (26/5) pagi dari Tokyo, yang membantah keterangan Bolton sehari sebelumnya yang mengatakan pada wartawan bahwa “tidak ada keraguan” bahwa uji coba misil jarak dekat Korea Utara belum lama ini “telah melanggar resolusi PBB.”

“Korea utara telah meluncurkan beberapa senjata kecil yang merisaukan sebagian pembantu saya, dan orang-orang lainnya, tapi tidak mengganggu saya,” kata Trump dalam pesan Twitternya.

Cuitan Trump tentang Korea Utara itu menimbulkan kebingungan dan kecemasan tidak hanya dalam pemerintahannya, tapi juga diantara para sekutu Amerika, kata para pejabat senior Gedung Putih yang mengikuti perjalanan Trump ke Jepang.

Trump juga menyatakan keyakinannya bahwa pemimpin Korea utara Kim Jong-un akan “memenuhi janjinya kepada saya” bahwa Korea utara akan terus bergerak ke arah denuklirisasi.

Trump dalam cuitannya juga mengatakan ia tersenyum, ketika Kim menyebut mantan Wakil Presiden AS Joe Biden yang telah menyatakan akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun depan, sebagai “orang yang punya IQ rendah.”

Trump mengakhiri cuitannya dengan mengatakan, Kim mungkin sedang berusaha mengirim pesan padanya, bahwa ia, Kim, lebih suka berunding dengan Trump daripada dengan calon penantang utamanya itu. (ii)