Presiden Amerika Donald Trump mendatangi gedung Kongres Capitol Hill, Selasa (28/11) untuk bertemu dengan para senator Republik sementara dia menggalang dukungan untuk rencana undang-undang reformasi pajak yang akan ditentukan lewat pemungutan suara pekan ini.
Setelah berbicara dengan presiden pada hari Senin (27/11), para pemimpin Senat menegaskan niat mereka untuk memberikan suara pada rencana besar-besaran yang secara permanen akan memotong pajak perusahaan, untuk sementara memotong pajak pendapatan, dan menambah lebih dari $1 triliun ke utang nasional Amerika.
“Menurut rencana, minggu ini akan diadakan pemungutan suara untuk RUU Pajak yang diajukan oleh Senat,” kata wakil ketua Fraksi Mayoritas Senat John Cornyn dari Texas. “Tujuannya adalah agar ekonomi tumbuh kembali.”
Cornyn dan para anggota Senat lainnya dari Partai Republik di Komite Keuangan makan siang dengan Presiden Trump di Gedung Putih di tengah upaya keras untuk mengumpulkan sedikitnya 50 suara untuk meloloskan rencana pajak di majelis beranggotakan 100 orang itu.
Partai Republik memiliki mayoritas dua kursi, dan tidak ada senator Partai Demokrat yang mendukung rancangan undang-undang tersebut. Jika pemungutan suara berakhir dengan suara imbang 50-50, Wakil Presiden Mike Pence akan memberikan suara menentukan untuk mengesahkan rancangan undang-undang tersebut.
“Kami bermaksud mencapai 50 suara,” kata Ketua Komite Keuangan Orrin Hatch dari Utah.
Seorang senator Partai Republik, Ron Johnson dari Wisconsin, telah menyatakan bahwa dia menentang RUU pajak tersebut dalam bentuknya saat ini. Berbagai laporan berita mengutip ajudan senator lainnya, Steve Daines dari Montana, yang mengatakan bahwa rancangan undang-undang tersebut terlalu menguntungkan perusahaan-perusahaan besar. Beberapa senator Republik lainnya telah menyatakan keprihatinan serius tentang meningkatnya utang nasional, namun belum mengatakan bagaimana mereka akan memberikan suara.
Trump sendiri sepertinya mengakui perlunya menyempurnakan rencana pajak itu, dan mengunggah cuitan lewat Twitter bahwa “kelas menengah dan majikan” akan mendapat keuntungan dari “hanya beberapa perubahan, sebagian bersifat matematis.”
Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui rancangan reformasi pajak versi yang berbeda awal bulan ini. Jika RUU Senat lolos, kedua versi itu harus dicocokkan menjadi RUU terpadu dan mendapat persetujuan di kedua majelis sebelum presiden dapat menandatanganinya menjadi undang-undang.
Fraksi Demokrat , sementara ini bekerja keras untuk menentang prakarsa pajak tersebut. [lt]