Trump Dibebaskan dari Dakwaan Federal Sebelum Ia Mulai Menjabat

Presiden terpilih Donald Trump dalam acara gala America First Policy Institute di kawasan miliknya di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, 14 November 2024. (Alex Brandon/AP)

Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump tidak lagi berada di bawah dakwaan federal pada waktu ia dilantik sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat pada 20 Januari mendatang.

Hakim Distrik Amerika Serikat Tanya Chutkan, Senin (25/11) di Washington dengan segera membatalkan tuduhan bahwa Trump secara ilegal berupaya membatalkan kekalahannya dalam upaya terpilih kembali pada pemilihan 2020. Chutkan melakukan demikian setelah Penasihat Khusus Amerika Serikat Jack Smith mengakui dalam berkas pengajuan di pengadilan bahwa kebijakan lama Departemen Kehakiman telah menghalangi penuntutan terhadap seorang presiden yang sedang menjabat.

Dalam berkas pengadilan lainnya, Smith juga meminta pengadilan banding di Atlanta untuk mengeluarkan Trump dari permohonan banding yang masih tertunda. Jaksa pada awalnya mengajukan banding untuk memulihkan tuduhan yang dibatalkan bahwa Trump menyimpan ratusan dokumen rahasia mengenai keamanan nasional di kediamannya di Florida sewaktu ia mengakhiri masa jabatannya pada 2021.

Smith mengatakan ia tetap mendukung kedua dakwaan terhadap Trump, meskipun ia mengatakan dakwaan itu harus dibatalkan.

Trump, melalui platform media Truth Social-nya, menyatakan, “Kasus-kasus ini, seperti halnya kasus-kasus lain yang membuat saya dipaksa menghadapinya, tidak ada gunanya dan melanggar hukum, dan seharusnya tidak pernah diajukan.”

Ia mengatakan bahwa lebih dari $100 juta uang pembayar pajak “telah diboroskan dalam perjuangan Partai Demokrat terhadap Lawan Politik mereka, SAYA. Ini adalah pembajakan politik, dan titik terendah dalam Sejarah Negara kita bahwa hal semacam itu dapat terjadi, namun, saya bertahan, menghadapi semua rintangan, dan MENANG.”

Penasihat khusus Jack Smith berbicara kepada media tentang dakwaan terhadap mantan Presiden Donald Trump, di kantor Departemen Kehakiman di Washington, Selasa, 1 Agustus 2023. (Jacquelyn Martin/AP)

Selama kampanyenya, Trump berjanji bahwa jika ia terpilih untuk masa jabatan kedua yang tidak berturut-turut, ia akan memecat Smith “dalam dua detik” memulai masa jabatannya lagi. Tetapi berbagai media berita Amerika Serikat mengatakan Smith berencana meninggalkan Departemen Kehakiman sebelum Trump menjabat.

Dalam kasus di Washington, Trump, seorang Republikan, dituduh menekan para pejabat negara bagian itu seusai pemilu 2020 untuk mengubah hasil pemilu yang menunjukkan Joe Biden, seorang Demokrat, telah mengalahkannya. Ia juga dituduh menyebarkan kebohongan bahwa Biden menang hanya berkat kecurangan surat suara besar-besaran dan penyimpangan dalam pemilu.

Smith meminta Chutkan untuk membatalkan kasus itu “tanpa prasangka,” yang tetap membuka kemungkinan bahwa tuduhan itu dapat diajukan lagi setelah Trump mengakhiri masa jabatannya yang kedua pada Januari 2029.

Sementara investigasi panjang Smith berlanjut tanpa kasus itu diajukan ke pengadilan, sejumlah analis hukum Amerika Serikat mengatakan bahwa Trump, sewaktu ia kembali menjabat, dapat mencoba mengampuni dirinya sendiri untuk mengakhiri ancaman hukum terhadapnya dengan pasti, suatu tindakan yang belum pernah dilakukan oleh presiden mana pun sebelumnya.

Di Atlanta, Smith meminta pengadilan banding federal untuk mencabut Trump sebagai terdakwa bersama dari berkas pengajuan banding penasihat khusus itu atas putusan Hakim Distrik Amerika Serikat Aileen Cannon.

Cannon, pejabat yang ditunjuk Trump, telah membatalkan kasus dokumen rahasia dengan alasan bahwa Smith ditunjuk sebagai penasihat khusus secara ilegal.

Keputusan Cannon melanggar preseden hukum, yang menyetujui pengangkatan penasihat khusus, agar sependapat dengan para pengacara Trump bahwa Smith diangkat secara tidak sah.

Dalam kasus yang diawasi Cannon, Trump dituduh menimbun dokumen rahasia di Mar-a-Lago, kediaman dan kelab pribadinya di tepian Atlantik di Florida.

Trump dan para terdakwa lainnya, Carlos De Oliveira dan Waltine (Walt) Nauta, dituduh berusaha menghalangi upaya pemerintah untuk mengambil dokumen tersebut, yang menurut hukum Amerika Serikat harus diserahkan kepada Arsip Nasional saat Trump meninggalkan jabatannya pada Januari 2021.

Smith meminta pengadilan banding untuk mengeluarkan Trump dari kasus itu tetapi membiarkan kedua terdakwa lainnya dalam kasus itu, yang dapat memungkinkan banding atas pembatalan Cannon terkait kasus itu berlanjut setelah Trump kembali berkuasa. [uh/ab]