Trump Dijadwalkan akan Tandatangani Perjanjian Dagang

Presiden Amerika Serikat, Donald J. Trump, berpidato di Gedung Putih, Washington, D.C., 24 Januari 2020. (Foto: ddok)

Presiden Donald Trump ingin menunjukkan kemenangan besar kebijakannya ketika sedang berlangsung sidang pemakzulan dirinya dengan menandatangani undang-undang tentang perdagangan dengan Kanada dan Meksiko.

Trump menjadikan negosiasi ulang Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) sebagai prioritas dalam kampanyenya tahun 2016, meskipun para pakar perdagangan mengatakan dampak dari Perjanjian Amerika-Meksiko-Kanada yang baru akan kecil. Dia akan menandatangani rancangan undang-undang itu menjadi undang-udang hari Rabu (29/1).

Kanada dan Meksiko sudah mewakili dua pasar ekspor terbesar untuk barang-barang Amerika. Namun pakta tersebut, bersama dengan penandatanganan perjanjian ‘fase satu’ dengan China, menurunkan ketegangan perdagangan yang berkontribusi pada melambatnya pertumbuhan ekonomi secara global.

Para pemimpin ketiga negara menandatangani pakta baru itu pada akhir 2018. Rancangan undang-undang mengenai menerapkan USMCA menerima dukungan bipartisan yang luar biasa di Kongres setelah beberapa bulan negosiasi di belakang layar antara anggota Kongres dari Partai Demokrat dan pemerintahan Trump.

Trump mengatakan perjanjian itu sebagai “model perdagangan baru untuk abad ke-21.” Berbicara kepada para pendukungnya dalam rapat umum di New Jersey Selasa malam, Trump mengatakan: “Besok kita akan mengganti mimpi buruk NAFTA, salah satu perdagangan terburuk yang pernah ada dalam sejarah.” [lt/uh]