Presiden Donald Trump pada Minggu (14/5) mengatakan dia sedang berusaha mencari jalan untuk memungkinkan perusahaan teknologi raksasa China, ZTE, pulih dan kembali berbisnis secara cepat setelah Amerika melarang perusahaan itu menggunakan komponen-komponen dari Amerika.
“Terlalu banyak lapangan pekerjaan di China hilang,” kata Trump dalam cuitan di Twitter beberapa hari setelah ZTE mengumumkan pihaknya sudah menghentikan kegiatan operasinya yang utama karena terhentinya pasokan suku cadang buatan Amerika yang memenuhi seperempat kebutuhannya. ZTE memproduksi stasiun nir kawat, jejaring fiber optik, dan telepon pintar.
Trump sering mengeluh China mencuri lapangan pekerjaan Amerika, tetapi katanya, dia bekerja sama dengan Presiden China Xi Jinping untuk mengurangi pukulan ekonomi terhadap ZTE dan memerintahkan agar Departemen Perdagangan Amerika mengupayakan hal itu.
ZTE menghentikan produksi di pabriknya, di Shenzhen, setelah Departemen Perdagangan memblokir akses ke komponen buatan Amerika sampai 2025. Departemen Perdagangan AS menuduh ZTE telah gagal menjatuhkan penalti terhadap pekerja-pekerjanya yang melanggar sanksi perdagangan Amerika terhadap Korea Utara dan Iran.
Amerika menjatuhkan denda terhadap ZTE senilai $1,2 miliar dolar tahun lalu. Pada April, Amerika mengatakan ZTE tidak mematuhi persetujuan dan berbohong bahwa ZTE sudah menghukum pegawai-pegawainya yang berupaya melanggar sanksi yang diberlakukan Amerika, dan malahan memberi mereka bonus. [ps/jm]