Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan saingannya dari Partai Demokrat, mantan wakil presiden Joe Biden mendatangi beberapa negara bagian yang diperebutkan pada Minggu (1/11) untuk menggalang dukungan. Kampanye berlangsung dua hari menjelang puncak pilpres AS pada Selasa (3/11).
Trump memulai kunjungan ke lima negara bagian di Michigan, negara bagian yang pernah dimenangkannya dengan selisih 11 ribu suara pada 2016, ketika bersaing dengan Hillary Clinton.
Trump akan tampil dua kali lagi di Michigan pada Senin (2/11), termasuk berkampanye pada malam hari di Grand Rapids yang didominasi konservatif.
Namun, berbagai jajak pendapat terbaru memperlihatkan Biden unggul dari Trump di Michigan dan Wisconsin dan juga unggul sedikit di Pennsylvania. Ketiganya adalah negara bagian yang secara tradisional Demokrat yang pernah dimenangkan Trump dengan selisih tipis empat tahun lalu. Namun, Biden berusaha merebut ketiga negara bagian itu.
Ketiga negara bagian itu penting karena apabila Biden memenangkan ketiganya dan juga seluruh negara bagian lain yang pernah dimenangkan Clinton pada 2016, dia akan keluar sebagai pemenang pilpres. Sekarang ini, berbagai jajak pendapat menunjukkan Biden unggul di seluruh negara bagian yang pernah dimenangkan Clinton. Situasi ini menyulitkan Trump untuk memenangkan jabatan kedua.
Baik Trump dan Biden sering mengunjungi ketiga negara bagian itu. Trump mengadakan empat acara kampanye di Pennsylvania pada Sabtu (31/10). Sedangkan Biden menghadiri dua acara kampanye pada Minggu (1/11) di kota terbesar di negara bagian itu, Philadelphia, yang didominasi Demokrat. Kekuatan Trump di Pennsylvania terkonsentrasi di wilayah yang lebih konservatif, pedesaan dan kota-kota lebih kecil.
Setelah singgah di Michigan, Trump berkampanye di negara bagian lain yang diperebutkan, yaitu Iowa. Di negara bagian ini, sebuah jajak pendapat terbaru memperlihatkan presiden unggul dari Biden. Juga Minggu (1/11), Trump mengunjungi negara bagian North Carolina, Georgia dan Florida. Ketiga negara bagian itu pernah dimenangkan Trump pada 2016 dan kemungkinan besar akan memainkan peranan penting dalam menentukan hasil pemilu pada Selasa (3/11).
Berbagai jajak pendapat nasional terus menunjukkan Biden unggul dari Trump, dengan sekitar 8 persentase poin. Menurut Elections Project, hingga Minggu (1/11) siang lebih dari 93 juta pemilih telah menggunakan hak pilih mereka. [vm/ft]