Trump Kecam Penyelidikan soal Campur Tangan Rusia

Presiden AS Donald Trump kembali mengecam penyelidikan soal campur tangan Rusia dalam pemilu AS tahun 2016.

Presiden Amerika Donald Trump hari Minggu (20/5) melancarkan serangkaian keluhan tentang penyelidikan sepanjang tahun terhadap tim kampanye presidennya, apakah pada tahun 2016 mereka berkolusi dengan Rusia dan apakah Trump menghambat upaya penegakan keadilan.

“Hal ini menjadi konyol,” cuit Trump dalam komentarnya di Twitter, dan dia mempertanyakan sampai kapan penyelidikan itu akan berlangsung serta menyebutnya sebagai “upaya mencari-cari kesalahan yang menghabiskan biaya 20 juta dolar.”

Trump menilai para penyelidik “tidak menemukan kolusi dengan Rusia, tidak ada hambatan terhadap penyelidikan, tetapi mereka tidak mau melihat isu korupsi dalam tim kampanye penantangnya dari Partai Demokrat dua tahun lalu, mantan menteri luar negeri Hillary Clinton.

Pemimpin Amerika itu mengatakan penyelidikan oleh jaksa penyidik khusus Robert Mueller sudah tidak menyelidiki Rusia lagi dan sekarang melihat ke bagian dunia lainnya serta hubungannya dengan tim kampanye Trump.

Trump mengatakan Mueller, yang punya wewenang menyelidiki hal-hal terkait temuannya ketika menyelidiki campur tangan Rusia untuk membantu kemenangan Trump, “akan dapat dengan mudah” memperluas penyelidikan itu hingga pemilu sela November mendatang dimana Mueller dan tim-nya “akan bisa merugikan Partai Republik.”

Ditambahkannya, “Partai Republik dan warga Amerika seharusnya mulai bersikap tegas terhadap hal ini.”

Penyelidikan Mueller tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat. Ia telah menuntut sejumlah individu dan entitas Rusia karena campur tangan mereka dalam pemilihan presiden Amerika lewat rekayasa berita-berita palsu seputar isu-isu yang memecah masyarakat Amerika. Mueller juga sudah berhasil memperoleh pengakuan bersalah dari rekanan-rekanan Trump yang kini bekerja sama dengan penuntut dalam penyelidikan yang masih berjalan itu. [em/jm]