Para pendukung menyambut Donald Trump dengan sorak sorai di luar Menara Trump di New York, sehari setelah sang mantan presiden divonis bersalah atas 34 dakwaan memalsukan catatan bisnisnya dalam upaya ilegal untuk memengaruhi hasil pemilu AS 2016.
Di kawasan Chelsea, New York, salah seorang pemilih, Nicholas Warner, mengatakan bahwa vonis tersebut “mengerikan” dan negara itu membutuhkan Trump untuk kembali menjadi presiden.
“Ketika ia menjabat selama empat tahun, tidak ada perang dan masalah lainnya, kita tidak perlu memikirkan ekonomi dan inflasi. Maka itu, saya ingin ia kembali dan mengurus negara ini layaknya seorang pebisnis.”
Di Maryland, pemilih lainnya, Arkady Lapidus, mengatakan bahwa klaim kecurangan pemilu yang diserukan Trump buruk bagi Partai Republik maupun negara itu.
“Sampai partai ini meninggalkan Donald Trump dan mengatakan bahwa, ‘Kami percaya pada pemilu. Kami percaya pada lembaga peradilan. Kami percaya pada dewan juri yang menjatuhkan vonis karena mereka sesama warga Amerika’ – sampai partai ini menganut seluruh nilai-nilai Amerika seperti saya – saya tidak akan pernah memilik Partai Republik lagi.”
BACA JUGA: Usai Dinyatakan Bersalah, Tim Kampanye Sebut Trump Berhasil Galang $53 JutaSementara, Margaret Barnes, pemilih lainnya, mengatakan bahwa dengan vonis pidana sekalipun, Trump lebih bisa dipercaya ketimbang Biden.
“Di mata saya, Biden itu bermuka dua, sentimentalitasnya palsu. Dia berbicara seolah-olah dia adalah pria tua yang baik, padahal itu dibuat-buat. Saya tidak percaya padanya. Ia tidak tulus. Sementara itu, Trump memang bombastis. […] Walaupun perkataannya bisa menyinggung, saya jauh lebih memercayainya.”
Di Colorado, pemilih Luda Golodnykh mengatakan bahwa Trump layak menerima putusan bersalah itu. Ia berharap, putusan itu berdampak buruk pada kampanyenya.
“Caranya berbicara mengenai perempuan, caranya memperlakukan negara lain, caranya berbicara mengenai imigran ilegal, padahal dia juga menikah dengan seorang imigran. Menurut saya sih dia akhirnya merasakan akibat dari perbuatannya.”
Di Nevada, pemilih lainnya, Keith Dayton, mengaku tidak terpengaruh oleh putusan bersalah Trump. “Saya tetap memilih Donald Trump. Menurut saya ini semua adalah penghinaan. Saya malu akan negara kita.”
Your browser doesn’t support HTML5
Sedangkan di Pennsylvania, salah satu negara bagian yang paling diperebutkan suaranya dalam pemilu AS, vonis itu justru mungkin akan menambah dukungan bagi Trump, kata pemilih Jeffrey Nesbitt.
“Menurut saya akan jauh lebih efektif bagi rakyat Amerika untuk mengalahkan ia dan gerakannya di bilik suara. Saya rasa ada kemungkinan putusan ini malah akan memotivasi gerakannya untuk memilih dan bertindak lebih agresif pada pemilu mendatang.”
Sembilan puluh persen pendukung Partai Republik yang terdaftar masih mendukung Trump, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos. Sisa sepuluh persen pendukung, yang sekarang lebih tidak mungkin memilih Trump, dapat menjadi suara penentu dalam pemilu yang sangat ketat saat ini, di mana masing-masing kandidat capres harus bisa mempertahankan suara pendukung mereka dan memenangkan suara pemilih independen. [rd/jm]