Trump Kembali Remehkan Dakwaan Terhadapnya

Meskipun diterpa beberapa kasus hukum, mantan Presiden AS Donald Trump tetap merupakan calon terkuat untuk merebuti nominasi partai Republik pada Pilpres 2024 (foto: dok).

Saat dakwaan baru diumumkan terhadapnya, mantan Presiden Donald Trump kembali meremehkan dakwaan tersebut. Secara terpisah, Hunter Biden, putra Presiden Joe Biden, juga menghadapi permasalahan hukum, yang membuat presiden itu dikritik Partai Republik.

Dalam kampanyenya Sabtu lalu (29/7) di Pennsylvania, mantan Presiden Donald Trump, kandidat calon presiden dari Partai Republik untuk pemilu tahun 2024, sekali lagi menolak dakwaan yang dihadapinya.

“Ini dakwaan konyol. Mereka ingin merusak nama baik saya sebagai kandidat utama,” tukasnya.

Kamis lalu (27/7), jaksa federal menambahkan tiga dakwaan baru terkait konspirasi untuk menghalangi penyelidikan terhadap Trump atas dugaan kesalahan penanganan dokumen rahasia.

Mantan gubernur New Jersey yang juga kandidat presiden dari Partai Republik, Chris Christie yang tampil pada acara “State of the Union” di CNN, mengomentari bukti baru yang menunjukkan bahwa Trump diduga menyuruh beberapa stafnya untuk menghapus video keamanan yang memberatkan kasusnya.

Tetapi kandidat calon presiden lain dari Partai Republik, Vivek Ramaswamy menyebut proses hukum yang sedang berlangsung itu sebagai "tuntutan yang dipolitisasi" dan menegaskan kembali, bahwa jika dia sendiri yang memenangkan pemilu presiden 2024 nanti, dia akan memaafkan Trump.

“Saya benar-benar berpikir jawaban yang tepat untuk negara ini adalah melupakan keluhan-keluhan masa lalu kita,” ujarnya.

Kasus hukum lain yang menjadi berita utama adalah tentang Hunter Biden.

Putra Presiden Joe Biden itu Kamis lalu diharapkan mengaku bersalah karena gagal membayar pajak, sebagai bagian dari kesepakatan pembelaan. Namun kesepakatan itu gagal diwujudkan. Sesuai permintaan hakim, kalimat dalam kesepakatan itu kini sedang direvisi.

BACA JUGA: Hunter Biden Mengaku Tidak Bersalah Atas Dakwaan Kasus Pajak

Mantan pengacara AS Chuck Rosenberg mengomentari masalah ini dalam acara "Meet the Press" di televisi NBC.

“Relatif mudah untuk memperbaikinya jika Hunter Biden masih ingin mengaku bersalah. Saya pikir itu yang terbaik untuk melakukannya,” katanya.

Ketua DPR dari Partai Republik, Kevin McCarthy baru-baru ini melontarkan gagasan untuk membuka penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Biden, atas dugaan tindak korupsi.

Your browser doesn’t support HTML5

Kasus Hukum Donald Trump dan Hunter Biden Jadi Berita Utama Media AS

Gubernur New Hampshire, Chris Sununu, juga seorang Republikan, berbagi pandangannya di televisi ABC.

“Amerika memiliki masalah besar seputar kesehatan mental, krisis opioid, upaya mengamankan perbatasan. Saya lebih suka berfokus pada masalah itu,” ujar Sununu.

Ketika mempromosikan pencapaian ekonominya di Maine pada hari Jumat (28/7), Presiden Biden bercanda tentang gagasan pemakzulan itu. Ia berulang kali menyangkal telah berkomunikasi dengan putranya mengenai urusan bisnis Hunter Biden di luar negeri. [ps/em]