Trump Kunjungi Perbatasan, 'Shutdown' Terus Berlanjut

Anggota militer AS memasang beberapa lapis kawat berduri di sepanjang sungai Rio Grande dekat Jembatan Juarez-Lincoln di perbatasan AS-Meksiko, di Laredo, Texas, 16 November 2018. (Foto: dok).

Setelah pertemuan terbarunya dengan para pemimpin fraksi Demokrat berakhir dengan pernyataan bahwa pertemuan itu membuang-buang waktu, President Donald Trump akan mengunjungi perbatasan AS-Meksiko, Kamis (10/1).

Kunjungannya ke McCallen, Texas, dijadwalkan akan mencakup pembicaraan mengenai keamanan perbatasan, serat perhentian di sebuah stasiun patroli perbatasan dan kawasan perbatasan di sepanjang sungai Rio Grande.

BACA JUGA: Rapat Temui Jalan Buntu, Trump Walk Out

Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan mengindikasikan bahwa Lembah Rio Grande merupakan lokasi paling rawan bagi lalu lintas imigran ilegal. Di lokasi itu, pihak berwenang paling banyak menangkap orang-orang yang berusaha menyusup masuk tanpa izin. Pada 2017, jumlah orang yang ditangkap di kawasan itu mencapai 44 persen dari jumlah total secara nasional.

Kelompok-kelompok HAM di Texas menentang tuntutan Trump agar Kongres menyetujui dana 5,7 miliar dolar untuk mendanai pembangunan tembok perbatasan, dan menolak kebijakan-kebijakan imigrasi lainnya, merencanakan aksi unjuk rasa di bandar udara McCallen, Kamis (10/1).

Vicente Gonzalez, anggota DPR dari Partai Demokrat yang mewakili McCallen in Kongres mengatakan ia senang Trump mengunjungi distrik tersebut. Meski demikian ia mengatakan, yang dibutuhkan Amerika bukanlah tembok beton, melainkan pengeluaran negara yang cerdas untuk menghadirkan keamanan di perbatasan. [ab]