Trump Pertimbangkan Perintah Eksekutif Baru untuk Cegah Masuknya Migran

Karavan ribuan migran Honduras ketika sampai di kota Tapachula, Mexico dalam perjalanan menuju AS.

Pemerintahan Presiden Trump dilaporkan sedang mempertimbangkan perintah eksekutif baru untuk mencegah masuknya pencari suaka dan imigran lewat perbatasan Amerika dengan Meksiko.

Laporan media mengutip pejabat pemerintahan yang tidak disebut namanya mengatakan, sejumlah tindakan hukum dan administratif berdasarkan keamanan nasional sedang dipertimbangkan.

Kendati belum ada keputusan yang diambil, para pengacara imigrasi mengatakan langkah seperti itu pastilah akan ditentang kuat lewat pengadilan.

Di antara tindakan itu adalah penutupan perbatasan secara total, tapi para analis mengatakan hal ini tidak mungkin dilakukan secara politis karena akan berdampak pada perdagangan yang berjumlah milyaran dolar antara Amerika dan Meksiko.

Leon Fresco, mantan pejabat Departemen Kehakiman dan pengacara imigrasi mengatakan, tindakan presiden untuk menghalangi orang yang masuk ke Amerika untuk minta suaka, akan menghadapi kendala hukum yang sulit.

Fresco mengatakan, siapapun yang bisa masuk ke kawasan Amerika, secara resmi atau tidak, punya hak untuk minta suaka. “Larangan perjalanan yang dikeluarkan Presiden tidak berlaku dalam hal ini,” ujarnya.

BACA JUGA: Trump Minta Rombongan Migran agar Pulang ke Negara Mereka

Meksiko Umumkan akan Berikan Bantuan kepada Para Migran

Sementara itu, pemerintah Meksiko hari Jumat mengumumkan akan memberikan bantuan medis, pekerjaan sementara dan pendidikan bagi anak-anak para migran dari Amerika Tengah asal mereka mau tinggal di dua negara bagian di selatan.

Ini adalah tanggapan resmi dan terinci yang diumumkan Meksiko karena munculnya arus ribuan migran, kebanyakan dari Honduras yang berusaha mencapai Amerika karena putus asa menghadapi aksi-aksi kekerasan di kampung halaman mereka.

Presiden Enrique Pena Nieto mengumumkan bahwa migran yang setuju untuk menetap di negara bagian Chiapas dan Oaxaca akan mendapat bantuan medis dan anak-anak mereka boleh masuk sekolah.

Posting video yang dipasang dalam akun Twitter Presiden Nieto mengatakan, para migran yang ingin mendapat fasilitas ini harus mengisi formulir yang disediakan Lembaga Migrasi Nasional.

Kata Nieto lagi, rencana ini hanya untuk orang-orang yang mau mematuhi peraturan di Meksiko dan merupakan langkah pertama untuk “penyelesaian permanen” bagi orang-orang yang mendapat status pengungsi di Meksiko.

Kafilah yang terdiri dari kira-kira 7,000 warga Amerika Tengah sedang berjalan kaki melewati Meksiko bagian selatan, dan banyak yang bertekad akan melanjutkan perjalanan ke Amerika, kendati ada ancaman dari Presiden Trump bahwa mereka akan ditolak. [ii]