Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, bergerak cepat untuk mengisi pemerintahan mendatang dengan memilih sejumlah pejabat dari Partai Republik, yang tetap setia kepadanya secara politis selama empat tahun dia tidak berkuasa.
Menurut berbagai laporan media AS, Trump bermaksud menunjuk Senator dari Florida Marco Rubio sebagai Menteri Luar Negeri, namun pengumuman akan penunjukkan Rubio belum dimuat.
Pada Selasa (12/11) malam, Trump mengumumkan bahwa ia menunjuk Gubernur South Dakota Kristi Noem sebagai Kepala Keamanan Dalam Negeri. Pengumuman pada Selasa malam itu juga mencakup penunjukkan Pete Hegseth sebagai kepala Departemen Pertahanan dan John Ratcliffe sebagai Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA).
BACA JUGA: Trump Arahkan Perhatian ke Gaza dan Ukraina Sebagai Tujuan Awal Kebijakan Luar NegerinyaNama Rubio maupun Noem sempat berada dalam daftar calon wakil presiden Trump beberapa bulan yang lalu. Ketika Trump menjatuhkan pilihan pada Senator dari Ohio, JD Vance, baik Rubio dan Noem tetap memberikan dukungan bagi presiden terpilih itu.
Ratcliffe merupakan Direktur Intelijen Nasiona yang keenam, yang menjabat selama delapan bulan terakhir pada masa pemerintahan Trump, menyusul proses pengukuhannya yang berliku. Sementara Hegseth merupakan pembawa acara di stasiun televisi Fox News.
Trump juga mengumumkan bahwa miliarder Elon Musk serta pebisnis dan mantan kandidat presiden dari Partai Republik Vivek Ramaswamy akan memimpin apa yang ia sebut sebagai Departemen Efisiensi Pemerintahan. Pengumuman itu menyebutkan bahwa kedua tokoh tersebut akan memberi nasihat dan arahan untuk "mendorong reformasi struktural skala besar" pada pemerintahan federal.
Pada Selasa, Trump juga mengumumkan ia telah memilih William McGinley sebagai penasihat Gedung Putih.
Ia juga telah menjatuhkan pilihan pada Michael Waltz, anggota Kongres asal Florida, sebagai penasihat keamanan nasionalnya. Waltz sebelumnya pada awal tahun ini telah mendukung upaya legislatif dari Partai Republik untuk mengubah nama Bandara Internasional Washington menjadi Bandara Trump.
Pada Senin (11/11), Trump menunjuk Thomas Homan, mantan pejabat kepala imigrasinya, menjadi “tsar perbatasan” di mana dia akan memimpin upaya untuk mendeportasi imigran yang tidak memiliki dokumen, yang kemungkinan jumlahnya jutaan, kembali ke negara asal mereka. Sejumlah media juga melaporkan bahwa Stephen Miller, seorang penasihat yang sangat anti-migran dan berperan dalam masa jabatan Trump yang pertama, akan ditunjuk sebagai deputi kepala staf untuk kebijakan.
Sang presiden terpilih juga menujuk pendukungnya yang lain, Elise Stefanik, anggota DPR dari New York, sebagai duta besar AS untuk PBB. Sedangkan mantan gubernur Arkansas, Mike Huckabee dipilih menjadi duta besar AS untuk Israel.
Menjelang hari pemilihan lalu, Trump mengatakan pada pembawa acara siniar Joe Rogan bahwa kesalahan terbesarnya pada periode pertama kepemimpinannya pada 2017-2021 adalah memilih "orang-orang buruk, atau orang-orang yang tidak setia."
"Saya menunjuk beberapa orang yang seharusnya tidak saya pilih," ujarnya. [jm/ns/rs]