Presiden AS Donald Trump dan mitranya dari Kolombia, Ivan Duque, bertemu Rabu (13/2) di Washington. Pembicaraan mereka berfokus pada upaya untuk menyingkirkan Nicolas Maduro, Presiden Venezuela yang beraliran kiri dari kekuasaan.
"Kita ingin mengakhiri kediktatoran brutal di Venezuela," kata Duque pada awal pembicaraan mereka di Gedung Putih.
Trump mengatakan Venezuela "dalam kekacauan. Rakyat diperlakukan dengan sangat buruk. Saya tidak senang dengan hal itu."
BACA JUGA: Menlu Rusia Peringatkan AS Tak Intervensi di VenezuelaPemimpin AS itu mengatakan sedang mempertimbangkan "semua pilihan," tetapi menolak membahas pilihan tersebut, meskipun AS tidak mengesampingkan intervensi militer.
AS dan beberapa pemerintah Barat mendukung pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido sebagai pemimpin yang sah di Caracas. Trump menyebut Guaido "sangat berani," dan menambahkan pemecatan Maduro menurutnya akan berhasil.
Duque mengatakan, "Kita perlu memberi (Guaido) dukungan yang lebih kuat untuk memimpin Venezuela."
BACA JUGA: Nicolas Maduro Tetap Bertahan di Tengah Upaya AS untuk MenurunkannyaTrump mengatakan larangan Maduro membiarkan bantuan kemanusiaan, sebagian besar dipasok oleh AS menyeberangi perbatasan Kolombia ke Venezuela menunjukkan itikad buruk karena rakyat kelaparan.
Duque mengatakan, "Menghalang-halangi bantuan kemanusiaan adalah kejahatan terhadap kemanusiaan."
Kolombia telah menampung sebagian besar dari dua juta lebih rakyat Venezuela yang melarikan diri dari kekacauan, kemiskinan dan kekerasan politik di tanah air mereka. Tetapi Maduro menghambat bantuan kemanusiaan itu karena menurutnya membiarkan bantuan masuk akan menyebabkan invasi militer AS. (my)