Trump: Saatnya AS Akui Kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan

  • Cindy Saine

Presiden Donald Trump di Gedung Putih, Washington D.C., 21 Maret 2109.

Presiden Donald Trump mengatakan, AS harus mengakui kebijakan Israel atas Dataran Tinggi Golan, kawasan sengketa yang direbut Israel dari Suriah dalam Perang Enam Hari pada 1967.

Pengumuman mengenai perubahan mengejutkan kebijakan AS ini muncul pada hari yang sama Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengunjungi Tembok Barat di Yerusalem dengan didampingi PM Israel Benjamin Netanyahu, langkah yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh seorang pejabat tinggi AS dan merupakan wujud dukungan Amerika terkini bagi negara itu, dan bagi Netanyahu.

Your browser doesn’t support HTML5

Trump: Saatnya AS Akui Kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan

Para pemimpin tertinggi AS dan Israel menyebutnya momen bersejarah. Menlu AS Mike Pompeo mengunjungi Tembok Barat dengan didampingi Perdana Menteri Israel Bernjamin Netanyahu.

Itu merupakan kali pertama diplomat tertinggi AS mengunjungi tempat suci Yahudi itu bersama pejabat tinggi Israel. Telah puluhan tahun para pejabat tinggi AS menahan diri untuk tidak mengunjungi lokasi itu dengan didampingi pejabat tinggi Israel, demi menjaga sikap netral terkait masa depan Yerusalem dalam perundingan mengenai pendirian negara Palestina.

Kunjungan itu diikuti cuitan Presiden Donald Trump di Twitter, yang mengatakan, "kini saatnya, setelah 52 tahun, AS mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang disengketakan."

Israel merebut Dataran Tinggi Golan, yang menghadap bagian utara Israel, dari Suriah dalam pertempuran yang disebut Perang Enam Hari pada 1967, dan menganeksasi dataran strategis itu pada 1981. Suriah menuntut dikembalikannya kawasan itu sebagai dasar bagi kesepakatan perdamaian pada masa depan dengan Israel. PM Netanyahu mengatakan, ia telah menelpon Trump untuk mengucapkan terima kasih.

"Ia melakukannya lagi. Pertama, ia mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, dan memindahkan Kedubes AS ke sini. Kemudian, ia menarik mundur Amerika dari kesepakatan nuklir yang berbahaya dengan Iran, dan kembali memberlakukan sanksi-sanksi. Kini ia melakukan sesuatu yang sama pentingnya: ia mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan,” kata Netanyahu.

Menlu AS Mike Pompeo mengatakan Amerika mendukung Israel. "Malam ini Presiden Trump membuat keputusan untuk mengakui kawasan yang diperjuangkan secara keras itu, sebuah tempat penting, sebagai bagian dari kedaulatan negara Israel.”

Pemerintahan Netanyahu akan menghadapi pemilu yang sulit 9 April mendatang. Usahanya untuk meraih masa jabatan baru sebagai perdana menteri kemungkinan terhalang oleh penyelidikan korupsi serta tuduhan-tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.

BACA JUGA: Trump: AS Akui Kedaulatan Israel terhadap Dataran Tinggi Golan

Sejumlah analis, termasuk Ross Harrison dari Universitas Georgetown, mengatakan, kunjungan Pompeo tampaknya membantu Netanyahu meringankan masalahnya.

"Jelas bahwa kunjungan itu dimaksudkan untuk memberikan dukungan bagi Netanyahu dalam usahanya mencalonkan diri kembali dalam pemilu kali ini. Pemerintahan Trump secara terang-terangan menunjukan keberpihakan dalam masalah politik di Israel, dan dalam dukungannya terhadap Benjamin Netanyahu. Saya kira kunjungan itu direncanakan untuk memberi dukungan bagi Netanyahu,” jelasnya.

Pompeo dan Netanyahu juga sepakat untuk bekerjasama mengonter apa yang menurut mereka “agresi Iran” di kawasan itu -- isu yang kemungkinan menjadi fokus kunjungan Pompeo ke Lebanon, Jumat ini. [ab/lt]