Calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Taiwan "harus membayar" atas bantuan untuk pertahanan. Trump mengatakan hal itu alam wawancara dengan topik beragam yang menimbulkan keraguan mengenai hubungan antara Washginton dan Taipei jika dia terpilih kembali pada November nanti.
Dalam wawancara dengan Bloomberg Businessweek yang diterbitkan pada Selasa (16/7) dan dilansir oleh AFP, mantan presiden tersebut ditanya apakah dia akan membela pemerintahan mandiri Taiwan dari China, yang mengklaim pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya.
"Saya mengenal orang-orangnya dengan sangat baik, sangat menghormati mereka. Mereka memang mengambil sekitar 100 persen bisnis cip kita. Saya pikir, Taiwan harus membayar kita untuk pertahanan," katanya, menurut transkrip yang dirilis Bloomberg.
“Anda tahu, kita tidak ada bedanya dengan perusahaan asuransi. Taiwan tidak memberi kita apa pun.
BACA JUGA: Taiwan Selenggarakan Latihan 'Tanpa Skenario' untuk Simulasikan Invasi ChinaMeskipun Washington tidak secara diplomatik mengakui pulau tersebut, AS adalah mitra dan penyedia senjata utama bagi Taipei. AS baru-baru ini mengeluarkan paket bantuan militer bernilai miliaran dolar yang bertujuan untuk melawan Beijing di wilayah tersebut.
Taiwan juga merupakan kekuatan besar dalam industri semikonduktor yang penting, yang memproduksi sebagian besar cip mikro canggih yang dibutuhkan untuk menggerakkan perekonomian global.
Perusahaan yang memimpin sektor ini adalah Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), yang paling banyak diuntungkan dari undang-undang Chips and Science Act. Undang-undang yang disahkan pada 2022 itu bertujuan untuk menarik perusahaan agar berinvestasi dalam pembangunan pabrik cip di wilayah Amerika.
Berkat undang-undang tersebut, TSMC sedang membangun dua pabrik di Amerika Serikat dan mengumumkan rencana untuk membangun pabrik ketiga pada April. Dengan rencana itu, TSMC akan membenamkan investasi senilai total $65 miliar.
Dalam wawancara itu, Trump juga mengeluh bahwa Washington "memberi mereka miliaran dolar untuk membangun cip baru di negara kita, dan kemudian mereka akan mengambilnya juga."
BACA JUGA: Rencana AS Tingkatkan Kekuatan Udara di Pasifik Dipandang untuk Mengimbangi ChinaMengakui komentar Trump pada Rabu (17/7), Perdana Menteri Taiwan Cho Jung-tai menunjukkan bahwa Taipei terus meningkatkan anggaran pertahanannya dalam beberapa tahun terakhir.
“Kami bersedia memikul lebih banyak tanggung jawab; kami membela diri dan memastikan keamanan kami,” katanya kepada wartawan saat konferensi pers.
“Kami juga memahami dengan jelas bahwa hubungan Taiwan-AS sangat kuat dalam beberapa tahun terakhir. Menjaga perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan dan kawasan Indo-Pasifik adalah tanggung jawab dan tujuan kita bersama.”
China mengatakan pihaknya tidak akan pernah berhenti menggunakan kekuatan militer untuk menaklukkan Taiwan berada di bawah kendalinya, dan juga meningkatkan retorika bahwa “unifikasi” adalah hal yang “tidak bisa dihindari." [ft/rs]