Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump, pada Selasa (26/11), mengumumkan fase berikutnya dari transisi pemerintahannya yaitu penandatanganan Nota Kesepahaman dengan pemerintahan Biden.
Kepala staf Trump, Susie Wiles, mengatakan penandatanganan itu “memungkinkan orang-orang yang ditunjuk menjadi anggota Kabinet memulai persiapan penting, termasuk penempatan tim ke setiap departemen dan lembaga, dan menuntaskan dengan tertib transisi kekuasaan.”
Dalam pengumuman itu, Wiles mengatakan bahwa proses transisi hanya akan menggunakan dana swasta. Para donatur akan diungkapkan kepada publik.
Transisi yang dilakukan tim Trump-Vance tidak akan menggunakan kantor maupun teknologi pemerintah, ungkap Wiles. Ia menambahkan bahwa transisi tersebut telah memiliki rencana etik sebelumnya dan "keamanan serta perlindungan informasi yang terpasang, sehingga kita tidak membutuhkan pengawasan pemerintah dan birokrasi tambahan."
BACA JUGA: Trump Janji Berlakukan Tarif Impor Baru terhadap Kanada, Meksiko, dan ChinaPenandatanganan nota kesepahaman itu berarti bahwa tim transisi akan "segera berintegrasi langsung ke dalam lembaga-lembaga dan departemen federal. Mereka mendapat akses ke dokumen dan kebijakan," kata pengumuman Wiles.
Pada Senin (25/11), Trump mengumumkan langkah lain yang akan diambil pemerintahannya pada hari pertama menjabat. Ia berjanji akan segera mengenakan tarif pada China, Meksiko, dan Kanada, tiga mitra dagang utama AS. Pengumuman tersebut meningkatkan prospek perang dagang dan kenaikan harga bagi konsumen AS. [ka/jm]