Telepon Pejabat Georgia, Trump Minta Cabut Kekalahannya

Para pendukung Presiden Donald Trump berdemo sambil membawa foto Trump untuk memprotes hasil pemilihan presiden 2020, di Atlanta, Georgia, 21 November 2020 (Foto: Reuters)

Dalam pembicaraan melalui telepon yang jarang dilakukan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu (2/1) meminta kepada para pejabat pemilu negara bagian Georgia untuk mencari suara dalam jumlah yang cukup baginya dia agar bisa memutarbalik kekalahannya dari Presiden terpilih Joe Biden.

“Begini. Yang hanya saya inginkan ini. Saya ingin menemukan 11.780 suara, lebih dari yang kami peroleh. Karena kami memenangkan negara bagian itu," kata Trump kepada pejabat pemilu tertinggi di negara bagian itu, Sekretaris Daerah Brad Raffensperger, seorang Republik.

Rekaman percakapannya diperoleh oleh koran The Washington Post dan diterbitkan pada Minggu (3/1) siang.

Dalam percakapan telepon yang berlangsung selama satu jam, Trump terkadang menyerang dan terkadang memuji dirinya dan penasihat umum, Ryan Germany. Presiden mempermasalahkan akurasi tiga penghitungan suara terpisah di Georgia yang memperlihatkan Biden sebagai kandidat Demokrat pertama yang memenangkan negara bagian itu sejak 1992.

Pada Minggu (3/1), Trump mengatakan lewat Twitter, "Saya berbicara dengan Sekretaris Brad Raffensperger kemarin mengenai Fulton County dan kecurangan di Georgia. Dia tidak bersedia, atau tidak mampu, menjawab pertanyaan seperti kecurangan 'suarat suara di bawah meja,' kerusakan surat suara, 'pemilih' luar negara bagian, pemilih sudah meninggal, dan lain-lain. Dia tak tahu apa-apa!"

Raffensperger menjawab beberapa jam kemudian, "Dengan hormat, Presiden Trump: Yang Anda katakan tidak benar. Kebenaran akan muncul."

Berdasarkan sistem pemilihan presiden (pilpres) AS, dengan memenangkan suara populer di negara bagian Georgia, Biden memenangkan ke-16 suara elektoral di negara bagian itu. Biden meraih total 306 suara elektoral di seluruh AS, sedangkan Trump hanya 232. [vm/pp]