Trump Tolak Kritik Obama Terkait Respons AS terhadap Pandemi Corona

Presiden Donald Trump di Gedung Putih, Washington, D.C., 15 Mei 2020. (AP Photo/Alex Brandon)

Presiden AS Donald Trump menyebut pendahulunya, Barack Obama, sebagai “presiden yang inkompeten” menyusul kritik Obama mengenai tanggapan AS terhadap pandemi virus corona.

Obama memberitahu para sarjana baru dalam pidato yang ditayangkan langsung pada hari Sabtu (16/5) bahwa pandemi ini semakin memperlihatkan bahwa orang-orang yang bertanggung jawab ternyata tidak tahu apa-apa. Ia tidak menyebut satu pun nama.

Ketika ditanya mengenai pernyataan itu hari Minggu, Trump mengatakan, ”Lihat, dia adalah presiden yang inkompeten, itu saja yang dapat saya katakan. Sangat tidak kompeten.”

AS menjadi episentrum global pandemi virus corona, dengan sekitar 1,5 juta kasus terkonfirmasi dan 90 ribu kematian. Para pengecam menuduh pemerintah memperburuk situasi dengan mengabaikan seriusnya wabah itu pada pekan-pekan awal yang krusial.

Sebelumnya pada hari Minggu, pejabat kesehatan tertinggi AS menolak tuduhan bahwa pemerintah telah mengecewakan rakyat.

“Ini bisa jadi jauh, jauh lebih buruk,” kata Menteri Kesehatan Alex Azar kepada CNN. Ia mengatakan AS selama dua bulan terakhir “dapat meratakan kurva” jumlah kasus virus corona guna memberi kesempatan bagi petugas layanan kesehatan untuk menangani begitu banyaknya pasien yang membutuhkan perawatan.

Trump melalui Twitter mencuit, “Melakukan dengan BENAR-BENAR baik, secara medis, dalam mengatasi situasi wabah Virus Corona! Ini akan terjadi!”

Sekembalinya dari kunjungan akhir pekan ke tempat peristirahatan presiden Camp David di luar kota Washington, Trump menyatakan, “Kita melakukan banyak pertemuan hebat. Kemajuan luar biasa dicapai dalam banyak hal, termasuk dengan memikirkan pengobatan bagi wabah mengerikan yang telah melanda negara kita.”

Ia juga menginginkan siaran turnamen golf untuk amal, dengan mengatakan rakyat Amerika menginginkan siaran langsung olahraga kembali ditayangkan. Ia mengatakan siaran semacam itu perlu “untuk jiwa negara kita.” Dengan berbagai liga profesional berupaya mencari tahu bagaimana pertandingan dapat diselenggarakan, termasuk tanpa kehadiran para fans, Trump menyatakan ada keinginan bagi “stadion-stadion besar dipenuhi orang-orang.”

“Sekarang ini, bukan itu yang mereka rencanakan, tetapi kita tidak pernah tahu. Banyak hal dapat terjadi dengan sangat cepat,” kata Trump.

Presiden Trump telah dijadwalkan menyelenggarakan lagi diskusi dengan para gubernur dan tokoh industri pada hari Senin mengenai kondisi untuk membuka kembali aktivitas negara dan memastikan kestabilan pasokan makanan serta barang-barang dan jasa lainnya, terlepas dari proyeksi bahwa kematian akibat virus corona di AS akan mencapai 147 ribu pada bulan Agustus.

Sebagian besar dari 50 negara bagian di AS mulai melonggarkan restriksi terhadap bisnis, sambil mendesak warga agar terus menjaga sosial distance sedikitnya dua meter satu sama lain, mengenakan masker di tempat umum dan menghindari kerumunan orang dalam jumlah besar. [uh/ab]