Presiden AS Donald Trump secara mengejutkan memutuskan untuk menunda selama beberapa minggu rencana razia migran yang tadinya akan diadakan oleh Badan Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai Amerika (ICE) hari Minggu (23/6).
"Atas permintaan Demokrat, saya telah menunda Proses Pengusiran Imigran Ilegal (Deportasi) selama dua minggu untuk menunggu apakah Demokrat dan Republik bisa bekerja sama mencari solusi atas masalah-masalah suaka dan celah di Perbatasan Selatan," tulis Presiden Trump lewat twitter hari Sabtu siang (22/6) dari tempat peristirahatan presiden di Camp David di Maryland.
At the request of Democrats, I have delayed the Illegal Immigration Removal Process (Deportation) for two weeks to see if the Democrats and Republicans can get together and work out a solution to the Asylum and Loophole problems at the Southern Border. If not, Deportations start!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) June 22, 2019
Laporan mengenai rencana ICE untuk mengadakan deportasi besar-besaran itu memicu protes dari para pemimpin Demokrat di banyak kota besar, yeng mengecam rencana itu dan menggagas berbagai upaya untuk membantu penduduk yang terkena dampaknya.
Padahal beberapa jam sebelumnya hari Sabtu (22/6), ketika hendak meninggalkan Gedung Putih, Trump mengatakan para migran yang menjadi target dalam razia nasional itu harus pulang ke negara asal mereka. [vm/ww]