Trump Tunjuk CEO Truth Social Pimpin Dewan Penasihat Intelijen

Devin Nunes memberi isyarat saat kampanye di Lititz, Pennsylvania, 3 November 2024. (Foto: AP)

Trump menyatakan dalam sebuah unggahan bahwa Nunes akan tetap menjabat sebagai kepala eksekutif Truth Social sambil memimpin panel penasihat intelijen Gedung Putih.

Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, pada Sabtu (14/12), menunjuk Devin Nunes, loyalisnya sekaligus pemimpin platform media sosial Truth Social, sebagai ketua dewan penasihat intelijen Gedung Putih.

Nunes adalah mantan anggota kongres Partai Republik dari California yang memimpin komite intelijen DPR Amerika Serikat pada pemerintahan pertama Trump.

Ia menuding Biro Investigasi Federal menyalahgunakan kewenangannya untuk memata-matai seorang pejabat kampanye pemilihan Trump yang memiliki kontak dengan Rusia.

Trump menyatakan dalam sebuah unggahan bahwa Nunes akan tetap menjabat sebagai kepala eksekutif Truth Social sambil memimpin panel penasihat intelijen Gedung Putih.

Anggota DPR AS Devin Nunes, ketua House Freedom Caucus, mendengarkan saat Presiden Donald Trump menyampaikan pidato di hadapan anggota Kongres dari Partai Republik di resor Greenbrier di White Sulphur Springs, Virginia Barat, 1 Februari 2018. (Foto: Reuters)

Pada 2018, saat menjabat sebagai ketua komite intelijen, Nunes merilis memo kontroversial yang mengklaim FBI berkonspirasi melawan Trump saat menyelidiki campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2016.

"Devin akan memanfaatkan pengalamannya sebagai mantan Ketua Komite Intelijen DPR, dan peran utamanya dalam mengungkap Hoax Rusia, Rusia, Rusia, untuk memberi saya penilaian independen tentang efektivitas dan kepatutan aktivitas Komunitas Intelijen Amerika Serikat," kata Trump dalam sebuah pernyataan.

Dewan Penasihat Intelijen Presiden (PIAB), yang dibentuk pada pertengahan abad ke-20, bertujuan untuk memberikan saran independen mengenai efektivitas data komunitas intelijen dan cara perolehannya.

Trump menggambarkan dewan tersebut terdiri dari "warga negara terhormat dari luar Pemerintah Federal."

BACA JUGA: Trump akan Tunjuk Kash Patel sebagai Kepala FBI

Trump pada Sabtu juga menunjuk loyalis vokalnya, Richard Grenell, untuk menjabat sebagai utusan presiden untuk misi khusus.

"Ric akan bekerja di beberapa tempat terpanas di seluruh Dunia, termasuk Venezuela dan Korea Utara," kata Trump dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke Truth Social.

Grenell, yang sebelumnya menjabat sebagai duta besar Amerika Serikat untuk Jerman selama masa jabatan pertama Trump, mencatat sejarah pada 2020 sebagai anggota kabinet Amerika pertama yang secara terbuka menyatakan diri sebagai LGBT saat Trump mengangkatnya sebagai penjabat direktur intelijen nasional.

Grenell sebelum digadang-gadang sebagai calon kuat untuk posisi menteri luar negeri dalam masa jabatan kedua Trump, tetapi jabatan tersebut akhirnya diberikan kepada Marco Rubio.

Mantan Presiden Donald Trump bersama Richard Grenell di sebuah peternakan, Senin, 23 September 2024, di Smithton, Pennsylvania. (Foto AP/Alex Brandon)

Grenell yang sangat loyal, yang berusaha untuk membalikkan kekalahan Trump dalam pemilihan umum 2020, muncul bersama Trump selama pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada September.

Penunjukan tersebut dilakukan dua minggu setelah Trump, yang akan dilantik sebagai presiden pada 20 Januari, menominasikan loyalis Kash Patel sebagai direktur FBI untuk menggantikan direktur saat ini, Christopher Wray.

Patel, yang menurut Nunes membantu dalam penyusunan memo 2018, adalah mantan pejabat Pentagon dan penasihat bagi Nunes serta Grenell, yang dikenal karena pandangannya tentang "negara bagian dalam" pemerintah. [ah/ft]