Presiden Amerika Donald Trump, mengundang beberapa anggota faksi Republik dari negara bagian Michigan untuk datang ke Gedung Putih pada Jumat (20/11). Trump gagal dalam beberapa gugatan hukum terkait penghitungan suara yang menunjukkan kemenangan Joe Biden sebagai presiden terpilih.
Belum jelas apa yang akan disampaikannya atau berapa banyak anggota faksi Republik dari negara bagian itu yang akan datang ke Washington DC.
Tim kuasa hukum Trump pada Kamis (19/11) mencabut gugatan hukum mereka terhadap hasil penghitungan suara di Michigan. Undangan yang tidak biasa kepada para anggota faksi Republik itu disampaikan ketika tim kuasa hukum Trump mengajukan beragam gugatan terhadap hasil yang menunjukkan kekalahan Trump di negara-negara bagian utama.
Biden memenangkan penghitungan suara di Michigan dengan lebih dari 150 ribu suara dan memimpin perolehan kursi elektoral di tingkat nasional ketika Michigan memberinya 16 kursi elektoral. Perolehan kursi dari Michigan ini merupakan faktor penting yang mendorong perolehan Biden melampaui batas 270 dari 538 kursi elektoral yang diperebutkan dan menentukan hasil pemilu presiden. Bukan dari perolehan suara terbanyak.
Jika dewan pemilu Michigan tidak mengesahkan kemenangan Biden di negara bagian itu pada Senin (23/11), sebagaimana yang umumnya terjadi, badan legislatif negara bagian yang dikuasai faksi Republik dapat diminta turun tangan dan menunjuk pendukung Trump sebagai 16 elektor untuk menggagalkan suara mayoritas warga di negara bagian itu.
Upaya semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah politik modern Amerika.
Michigan dan Georgia adalah dua dari lima negara bagian – bersama Pennsylvania, Wisconsin dan Arizona – yang dimenangkan Trump atas capres Partai Demokrat Hillary Clinton dalam pilpres 2016, Namun, kedua negara bagian itu berhasil direbut kembali oleh Joe Biden dalam pilpres tahun ini.
Biden tampaknya memimpin dengan 306 kursi elektoral, dibanding Trump yang meraih 232 kursi elektoral. Para elektorat akan berkumpul dan memilih secara resmi presiden dan wakil presdien Amerika pada 14 Desember.
Trump harus membatalkan perolehan suara Biden di beberapa negara untuk mengklaim masa jabatan keduanya di Gedung Putih. [em/ft]