Trump, Wali Kota Portland Bentrok Setelah Penembakan Fatal 

Wali Kota Portland Ted Wheeler di tengah massa dalam unjuk rasa memprotes ketidaksetaraan rasial dan kekerasan oleh polisi di Portland, Oregon, 22 Juli 2020. (Foto: Reuters)

Presiden Donald Trump, Minggu (30/8), saling kecam dengan Wali Kota Portland, Oregon. Saling tuding itu terjadi kurang dari 24 jam setelah seorang pria terbunuh saat pengunjuk rasa pendukung hak-hak warga kulit hitam, Black Lives Matter, dan pendukung Trump bentrok di jalan-jalan kota itu.

Dalam konferensi pers pada Minggu (30/8) sore, Wali Kota Portland Ted Wheeler mendesak pengunjuk rasa untuk tidak melakukan kekerasan atau upaya pembalasan setelah penembakan pada Sabtu (29/8) malam.

Presiden Trump, yang tampaknya menonton konferensi itu, mencuit kecamannya.

Setelah Trump menyebut Wheeler, seorang pendukung Partai Demokrat, "bodoh" dan menyalahkannya atas "kematian dan kehancuran besar" di kota liberal itu, Wheeler, yang jelas tampak marah, berbicara kepada Trump melalui kamera TV, menyebut komentar "Trump klasik".

"Anda sudah berupaya memecah belah kami melebihi tokoh lain dalam sejarah modern dan sekarang Anda ingin saya menghentikan kekerasan yang Anda bantu ciptakan," kata Wheeler kepada Trump. “Yang dibutuhkan Amerika adalah menghentikan anda agar kita bisa kembali bersama sebagai Amerika yang bersatu.”

Wali Kota itu melanjutkan panjang lebar, mengungkit segala hal mulai dari komentar seksis Trump tentang perempuan sampai "serangan rasis terhadap orang kulit hitam."

Minggu lalu, ketika menerima pencalonan Partai Republik sebagai presiden, Trump menggunakan Portland sebagai contoh kehancuran yang bisa dihadapi rakyat Amerika jika lawannya, mantan wakil presiden Joe Biden, mengalahkan Trump dalam pemilihan pada 3 November.

Para pemilih “tidak akan aman pada Amerika yang dipimpin Joe Biden," kata Presiden Trump.

Namun, Biden kepada jaringan televisi MSNBC pekan lalu mengatakan Trump menganggap kekerasan jalanan "sebagai keuntungan politik baginya. Ia mendukung lebih banyak kekerasan." [my/ft]