Partai Konservatif yang berkuasa di Inggris telah menskors salah satu anggota parlemennya setelah ia menuduh Wali Kota London Sadiq Khan, dikendalikan oleh kelompok Islam. Insiden itu terjadi ketika ketegangan mengenai perang Israel-Hamas mengguncang politik Inggris.
Partai tersebut mengatakan pada Sabtu (24/2) bahwa Lee Anderson diskors setelah dia menolak untuk meminta maaf atas pernyataannya tentang Khan dalam sebuah wawancara televisi pada Jumat (22/2). Tindakan itu berarti Anderson, yang menjabat sebagai wakil ketua Partai Konservatif hingga bulan lalu, akan duduk di Parlemen sebagai calon independen.
Perdana Menteri Rishi Sunak dan para pemimpin senior Konservatif lainnya menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menolak komentar tersebut, yang oleh ketua oposisi Partai Buruh disebut sebagai "sangat rasis dan Islamofobia."
Kontroversi itu muncul ketika perang Israel-Hamas memicu ketegangan di masyarakat Inggris. Pawai pro-Palestina di London secara teratur menarik ratusan ribu demonstran yang menyerukan gencatan senjata segera, bahkan ketika para kritikus menggambarkan peristiwa tersebut sebagai “pawai kebencian antisemit.”
BACA JUGA: Parlemen Inggris Lakukan Pemungutan Suara, Serukan Gencatan Senjata di GazaAngka-angka yang dirilis selama seminggu terakhir menunjukkan bahwa insiden anti-Yahudi dan anti-Muslim telah meningkat tajam sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Kemarahan tersebut telah meluas ke Parlemen, di mana sejumlah anggota parlemen mengatakan mereka khawatir akan keselamatan mereka setelah menerima ancaman atas posisi mereka dalam konflik di Gaza.
Dalam wawancaranya dengan GB News, Anderson mengkritik tanggapan polisi terhadap demonstrasi pro-Palestina di London, dan menyalahkan Khan.
Anderson mengatakan dia "tidak benar-benar percaya bahwa kelompok Islamis telah menguasai negara kita, tetapi yang saya yakini adalah mereka telah menguasai Khan dan menguasai London."
Khan dengan tegas menolak tuduhan tersebut. Dia mengatakan kepada BBC bahwa segala bentuk kebencian harus ditolak, termasuk antisemitisme, Islamofobia, dan misogini.
“Kekhawatiran saya adalah akan ada orang-orang di seluruh negeri, orang-orang yang beragama Islam, atau berpenampilan seperti Muslim, yang akan sangat khawatir untuk terjun ke dunia politik karena mereka tahu komentar-komentar seperti ini yang ditujukan terhadap saya oleh seorang politisi. senior Konservatif, peluang apa yang mereka miliki?" katanya. [ft/ah]