Pasukan Afghanistan menewaskan tujuh pejuang Taliban yang melakukan serangan menjelang subuh terhadap bandara utama Kabul hari Senin (10/6).
Pasukan keamanan Afghanistan menewaskan tujuh pejuang Taliban yang bersenjata lengkap, yang melakukan serangan menjelang subuh terhadap bandara utama Kabul, Senin. Ini merupakan satu dari tiga serangan terpisah terhadap fasilitas-fasilitas pemerintah yang dilakukan pemberontak di seantero negara itu.
Pasukan elit Afghanistan menyerbu kompleks bandara yang diduduki pemberontak yang bersenjatakan granat berpendorong roket, senapan mesin berat dan sedikitnya satu bom berdaya ledak besar. Setelah baku tembak beberapa jam, para pejabat menyatakan keseluruh tujuh pemberontak tewas.
Taliban, yang mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut, tampaknya menarget markas besar bandara NATO. Belum ada laporan mengenai korban warga sipil atau pasukan keamanan.
Di provinsi Zabul di bagian selatan, enam militan yang mengenakan rompi bunuh diri berusaha menyerbu gedung dewan provinsi. Para pemberontak dan enam lainnya tewas dalam serangan itu. Seorang perempuan anggota dewan termasuk di antara korban luka.
Di provinsi Kandahar, para pejabat setempat menuduh para pejuang Taliban memenggal dua kepala anak laki-laki – usia 10 dan 16 tahun – karena diduga melakukan kegiatan mata-mata untuk pasukan keamanan. Seorang juru bicara Taliban mengatakan kelompoknya tidak bertanggung jawab atas kedua pembunuhan itu.
Dalam insiden kekerasan lainnya, Polandia menyatakan salah seorang tentaranya tewas ketika sebuah bom pinggir jalan meledak sewaktu ia berpatroli di Afghanistan Timur, dekat Ghazni.
Pasukan elit Afghanistan menyerbu kompleks bandara yang diduduki pemberontak yang bersenjatakan granat berpendorong roket, senapan mesin berat dan sedikitnya satu bom berdaya ledak besar. Setelah baku tembak beberapa jam, para pejabat menyatakan keseluruh tujuh pemberontak tewas.
Taliban, yang mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut, tampaknya menarget markas besar bandara NATO. Belum ada laporan mengenai korban warga sipil atau pasukan keamanan.
Di provinsi Zabul di bagian selatan, enam militan yang mengenakan rompi bunuh diri berusaha menyerbu gedung dewan provinsi. Para pemberontak dan enam lainnya tewas dalam serangan itu. Seorang perempuan anggota dewan termasuk di antara korban luka.
Di provinsi Kandahar, para pejabat setempat menuduh para pejuang Taliban memenggal dua kepala anak laki-laki – usia 10 dan 16 tahun – karena diduga melakukan kegiatan mata-mata untuk pasukan keamanan. Seorang juru bicara Taliban mengatakan kelompoknya tidak bertanggung jawab atas kedua pembunuhan itu.
Dalam insiden kekerasan lainnya, Polandia menyatakan salah seorang tentaranya tewas ketika sebuah bom pinggir jalan meledak sewaktu ia berpatroli di Afghanistan Timur, dekat Ghazni.