Tungku Pengolahan Nikel di Morowali Meledak, Belasan Pekerja Tewas

  • Yoanes Litha

Foto PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), salah satu produsen nikel terbesar di Konawe Utara. Setidaknya 12 orang tewas dan 39 lainnya luka-luka akibat meledaknya tungku pengolahan nikel di kawasan IMIP, Minggu (24/12). (Foto: RIZA SALMAN/AFP)

Setidaknya 12 orang meninggal dunia dan 39 lainnya luka-luka akibat meledaknya tungku pengolahan nikel di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park, Minggu (24/12) siang.

Insiden meledaknya tungku pengolahan nikel di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park ini disampaikan oleh Kepala Divisi Media Relations PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Dedi Kurniawan dalam keterangan tertulis yang diterima VOA pada Minggu (24/12). Tungku pengolahan nikel itu meledak sekitar pukul 05.30 WITA saat dilakukan perbaikan tungku dan pemasangan plat bagian tungku di Pabrik pengolahan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).

Penyelidikan awal menunjukkan penyebab ledakan diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan. Saat terjadi ledakan, banyak tabung oksigen yang digunakan untuk pengelasan dan pemotongan komponen tungku ikut meledak.

“Korban meninggal dunia terdiri atas tujuh tenaga kerja asal Indonesia, dan lima tenaga kerja asing. Sementara itu, korban luka-luka sedang mendapatkan penanganan medis,” ujar Dedy Kurniawan. Kebakaran di tungku itu berhasil dipadamkan pukul 09.10 WITA.

Suasana pemeriksaan kesehatan dengan alat pengukur suhu tubuh terhadap Tenaga Kerja Asing asal China di kawasan Industri PT IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah. (Foto courtesy: VOA/Dedi Kurniawan/Humas PT. IMIP)

Dari video yang beredar di aplikasi perpesanan memperlihatkan para pekerja yang meloncat dari tempat tinggi untuk menyelamatkan diri dari kobaran api.

Para pekerja yang menjadi korban kecelakaan telah dibawah ke klinik 1 dan 2 PT IMIP untuk mendapatkan penanganan medis.

“Saat ini PT IMIP terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menginvestigasi hingga penanganan korban. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, seluruh biaya perawatan bagi korban akan ditanggung oleh manajemen PT IMIP, termasuk berupa uang santunan duka kepada keluarga korban,” jelas Dedy Kurniawan.

Ditambahkannya, beberapa korban meninggal yang berhasil di identifikasi telah diterbangkan ke kampung halaman masing-masing, berdasarkan permintaan pihak keluarga korban.

Hingga laporan ini disampaikan VOA masih berupaya mendapat keterangan dari pihak kepolisian dan pihak berwenang lainnya. [yl/em]