Pihak berwenang Tunisia mengatakan seluruh masjid dan media yang menyerukan jihad akan segera ditutup guna mengakhiri gerakan radikal yang mereka khawatirkan akan mengganggu demokrasi.
Pernyataan yang dirilis Minggu (20/7) pagi itu mengumumkan penutupan beberapa masjid yang beroperasi di luar kontrol Kementerian Urusan Agama dan tempat-tempat beribahan yang merayakan pembunuhan 15 tentara Tunisia di dekat perbatasan Aljazair pekan lalu.
Pemerintah juga mengumumkan penutupan stasiun televisi dan radio yang tidak terdaftar, yang menyerukan jihad dan menyatakan beberapa orang sebagai kafir.
Polisi hari Sabtu telah menangkap sekitar 50 tersangka Islamis radikal dalam aksi penumpasan yang dilakukan di sejumlah daerah.
Penyerbuan itu terjadi pasca dua serangan terhadap dua pos militer di Gunung Chaambi oleh kelompok ekstrimis yang diyakini terkait sayap Al-Qaida Afrika Utara.