Turki: Diduga Terkait Militan Kurdi, 110 Orang Ditahan

  • Associated Press

Para pendukung dari partai proKurdi Partai Rakyat Demokratik (HDP) berkumpul di Diyarbakir, Turki, untuk merayakan Nowruz, yang menandai awal musim semi, pada 21 Maret 2022. (Foto: Reuters/Sertac Kayar)

Polisi di Turki, pada Selasa (25/4), menggerebek sejumlah rumah di 21 provinsi, menahan sekitar 110 orang karena diduga terkait dengan militan Kurdi, lapor kantor berita resmi negara itu.

Penggerebekan itu, yang dilakukan beberapa pekan sebelum pemilihan anggota parlemen dan presiden Turki pada 14 Mei mendatang, menarget politisi, jurnalis, pengacara, dan aktivis hak asasi manusia. Wakil ketua Partai Demokratik Rakyat proKurdi atau HDP, Tayip Temel, menulis di Twitter:

"Menjelang pemilu, pemerintah kembali melakukan penahanan karena takut kehilangan kekuasaan."

BACA JUGA: Pawai Obor Menandai Peringatan Kematian Massal Orang Armenia

Mereka yang ditahan diduga mendanai Partai Pekerja Kurdistan, atau PKK yang dilarang, merekrut anggota atau terlibat propaganda atas nama kelompok tersebut, lapor kantor berita Anadolu Agency. Kelompok tersebut, yang telah memimpin pemberontakan selama puluhan tahun di Turki, dianggap sebagai organisasi teror oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Kantor berita proKurdi, Mezopotamya Agency, melaporkan bahwa salah seorang editornya dan seorang jurnalis termasuk di antara mereka yang ditahan.

Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga, menghadapi ujian pemilu terberat dalam 20 tahun pemerintahannya. Jajak pendapat menunjukkan kandidat dari oposisi, Kemal Kilicdaroglu, unggul sedikit atas Erdogan. HDP diam-diam memberi dukungan kepada Kilicdaroglu dengan tidak mengajukan calonnya dalam pemilihan presiden. [ka/jm]