Turki Ingin Ciptakan Jalur Aman Pengungsi di Suriah Utara

Peta wilayah Suriah dengan lokasi kota Aleppo, Azaz, Tell Rifat, dan waduk Tihsrin.

Para pejabat Turki menuduh milisi Kurdi, Uni Perlindungan Rakyat (YPG), mengusahakan perubahan demografi di Suriah Utara dengan mengusir komunitas warga Suriah keturunan Turki dan Arab Sunni.

Para pejabat Turki menginginkan dukungan koalisi untuk mengamankan sebuah jalur sepanjang 10 kilometer di Suriah, dekat kota Azaz, yang terletak di kawasan perbatasan, untuk melindungi puluhan ribu warga Suriah yang mengungsi sehingga tidak harus ditampung di wilayah Turki. Namun para pejabat mengatakan, mereka tidak mendapat banyak dukungan dari mitra-mitra koalisi, seperti AS.

Wakil PM Yalçın Akdoğan mengatakan, Rabu (17/2), zona aman itu akan membantu mencegah usaha-usaha untuk mengubah struktur demografi kawasan itu, sebuah pernyataan yang merujuk pada usaha pasukan Kurdi yang mengekploitasi serangan pasukan Assad selama sepekan untuk merebut beberapa desa dan kota dekat perbatasan dengan Turki dari milisi-milisi pemberontak, termasuk beberapa yang didukung Turki.

Para pejabat Turki menuduh milisi Kurdi, Uni Perlindungan Rakyat (YPG), mengusahakan perubahan demografi di Suriah Utara dengan mengusir komunitas warga Suriah keturunan Turki dan Arab Sunni. YPG membantah tudingan ini, namun tidak merahasiakan keinginannya untuk menyatukan wilayah-wilayah kecil Kurdi di sepanjang perbatasan.

Turki mendapat tekanan pemerintah-pemerintah Barat dan badan-badan bantuan untuk membuka perbatasannya dan menampung warga sipil yang menghindari pertempuran hebat di Aleppo. Kekhawatiran kian memuncak bahwa semakin banyak warga sipil akan memadati pernbatasan itu. Para pekerja bantuan mengatakan, tidak tersedia cukup makanan dan tenda untuk bisa menampung para pengungsi itu. [ab]