Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Kamis (26/12), parlemen negaranya akan melangsungkan pemungutan suara pada awal Januari mengenai RUU yang memungkinkan negara itu mengirim pasukan ke Libya untuk mendukung pemerimntah dukungan PBB di Tripoli.
Erdogan mengatakan pemungutan sura akan dilangsungkan tanggal 8 atau 9 Januari setelah para legislator melakukan rehat akhir tahun. Partai Erdogan memiliki suara mayoritas sehingga RUU itu kemungkinan disepakati meski ada keberatan dari partai oposisi utama yang menentang keterlibatan militer di Libya.
Erdogan mengatakan, langkah itu diambil menyusul permohonan bantuan dari PM Libya Fayez Sarraj. Kedua pemimpin itu menandantangani kesepakatan keamanan bulan lalu di Istanbul.
Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) pimpinan Sarraj berusaha menanggulangi serangan yang dipimpin Jenderal Khalifa Hifter, pemimpin de facto Libya Timur, yang ingin merebut kontrol Tripoli.
GNA dan pemerintah saingannya di Libya Timur didukung berbagai kelompok milisi dan pemerintah asing. Negara itu telah dirundung ketidakstabilan sejak terguling dan terbunuhnya pemimpin lama Moammar Gadhafi pada 2011. [ab/uh]