Para pemilih di Turki hari Minggu (7/6) menentukan pilihan apakah Presiden Recep Tayyip Erdogan akan meraih cukup suara untuk satu masa jabatan lagi, dan mungkin mereformasi konstitusi yang memberinya kekuasaan lebih besar.
Pemungutan suara hari Minggu ini dianggap sebagai salah satu pemilihan parlemen paling ketat di negara itu dalam bertahun-tahun. Meskipun terjadi kemerosotan dalam popularitas Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) pimpinan Erdogan, sebagian pemilih dan sebuah lembaga jajak pendapat percaya partai itu tidak akan kehilangan kekuasaannya.
Pemilih dari Partai Rakyat Demokrat, yang mewakili minoritas Kurdi di Turki, akan sangat penting dalam menentukan apakah partai AKP pimpinan Erdogan itu mendapat suara mayoritas yang ingin direbutnya di parlemen dengan 550 kursi itu.
Jika berhasil, AKP diperkirakan akan mengupayakan perubahan konstitusi untuk memberikan wewenang lebih besar kepada presiden. Berbagai jajak pendapat mengindikasikan hasil suara AKP bisa jauh di bawah hampir 50 persen yang diperoleh partai itu dalam pemilu tahun 2011. AKP bahkan mungkin perlu membentuk koalisi.