Turki Pecat 7 Ribu Polisi dan Karyawan Pemerintah

Pemerintahan Erdogan melakukan berbagai "penumpasan" yang dikatakannya untuk mencegah ancaman keamanan terhadap pemerintah yang berkuasa (foto: ilustrasi).

Di ambang ulang tahun pertama kudeta militer gagal tahun lalu, Turki memecat 7 ribu anggota kepolisian, karyawan pemerintah dan akademisi hari Jumat (14/7).

Keputusan pemerintah yang dimuat dalam lembaran negara menunjukkan di antara yang dipecat itu terdapat 2.303 anggota kepolisian termasuk beberapa perwira tinggi bersama lebih dari 300 akademisi dari berbagai universitas.

Keputusan sama juga mencopot 342 perwira dan bawahan dari pangkat mereka.

Keputusan itu diterbitkan di bawah UU Keadaan Darurat yang diberlakukan setelah percobaan kudeta merebut kekuasaan dari Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Lebih dari 240 orang tewas dalam kekerasan yang terjadi.

Turki menuduh percobaan kudeta itu dimotori Fethullah Gulen, seorang ulama yang sudah hampir 20 tahun mengasingkan diri di Amerika. Ia membantah tuduhan.

Sejak itu Presiden Erdogan telah memberhentikan 100 ribu pegawai sipil pemerintah yang disebutnya pendukung kudeta gagal itu. Dan pemerintah menangkap 50 ribu orang lagi.

Kelompok oposisi Turki mengatakan, pemerintahan Erdogan terus bergerak ke arah otoriterisme. Sementara Erdogan mengatakan bahwa penumpasan itu perlu dilakukan untuk mencegah ancaman keamanan terhadap pemerintah yang berkuasa. [ps/al]