Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan hari Jumat memperingatkan Suriah agar tidak melancarkan lagi serangan lintas-batas.
Dalam pidatonya yang berapi-api hari Jumat (5/10) di Istanbul, PM Recep Tayyip Erdogan mengatakan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad sebaiknya jangan menguji kemampuan Turki untuk membalas serangan.
Pernyataan itu dikemukakan dua hari setelah serangan Suriah terhadap kota Akcakale di Turki yang menewaskan lima warga sipil, salah satu serangan lintas batas paling serius dalam pergolakan yang sudah berlangsung selama 18 bulan di Suriah.
Setelah serangan itu, pasukan Turki menembaki beberapa sasaran di Suriah dan parlemen Turki mengizinkan operasi militer di luar perbatasannya jika diperlukan.
Hugh Pope, periset pada International Crisis Group, yang bekerja untuk mencegah konflik-konflik di dunia, memberitahu VOA bahwa Turki kemungkinan akan mengambil tindakan militer yang sungguh-sungguh hanya jika Suriah melakukan lagi serangan-serangan lintas batas.
Pope mengatakan, "Jelas, Turki ingin memberi sinyal kepada Suriah bahwa jika negara itu melakukan pelanggaran lagi di kota perbatasannya seperti yang terjadi minggu ini, Suriah akan mendapat hukuman berat. Tapi saya kira tak seorangpun yang ingin menyaksikan eskalasi di perbatasan itu."
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB telah mengecam serangan yang menewaskan puluhan orang dan melukai lebih dari 100 lainnya di kota Aleppo, Suriah.
Empat ledakan hari Rabu mengobrak-abrik salah satu sektor yang dikuasai pemerintah di Aleppo. Kelompok-kelompok oposisi mengatakan sedikitnya 48 orang tewas, sebagian besar personil keamanan, sementara media pemerintah Suriah menyebut jumlah korban tewas sebanyak 31 orang.
PBB menyatakan sebuah kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaida mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Pernyataan itu dikemukakan dua hari setelah serangan Suriah terhadap kota Akcakale di Turki yang menewaskan lima warga sipil, salah satu serangan lintas batas paling serius dalam pergolakan yang sudah berlangsung selama 18 bulan di Suriah.
Setelah serangan itu, pasukan Turki menembaki beberapa sasaran di Suriah dan parlemen Turki mengizinkan operasi militer di luar perbatasannya jika diperlukan.
Hugh Pope, periset pada International Crisis Group, yang bekerja untuk mencegah konflik-konflik di dunia, memberitahu VOA bahwa Turki kemungkinan akan mengambil tindakan militer yang sungguh-sungguh hanya jika Suriah melakukan lagi serangan-serangan lintas batas.
Pope mengatakan, "Jelas, Turki ingin memberi sinyal kepada Suriah bahwa jika negara itu melakukan pelanggaran lagi di kota perbatasannya seperti yang terjadi minggu ini, Suriah akan mendapat hukuman berat. Tapi saya kira tak seorangpun yang ingin menyaksikan eskalasi di perbatasan itu."
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB telah mengecam serangan yang menewaskan puluhan orang dan melukai lebih dari 100 lainnya di kota Aleppo, Suriah.
Empat ledakan hari Rabu mengobrak-abrik salah satu sektor yang dikuasai pemerintah di Aleppo. Kelompok-kelompok oposisi mengatakan sedikitnya 48 orang tewas, sebagian besar personil keamanan, sementara media pemerintah Suriah menyebut jumlah korban tewas sebanyak 31 orang.
PBB menyatakan sebuah kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaida mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.