Seorang pejabat senior Turki mengatakan hanya Turki dan Qatar yang akan memutuskan nasib pangkalan militer Turki di negara itu, pasca perselisihan besar dengan empat negara Arab lainnya.
Wakil Perdana Menteri Turki Veysi Kaynak mengatakan pada Associated Press bahwa tekanan negara-negara Arab itu terhadap Qatar untuk menutup pangkalan militer Turki di negara itu, jelas melanggar kedaulatan Qatar dan menyerukan kepada negara-negara Arab tersebut untuk mengatasi perbedaan mereka “dengan sikap persaudaraan.”
Kaynak mengatakan “mereka yang akan membuat keputusan tentang pangkalan militer itu adalah dua negara yang sebelumnya membuat perjanjian, dan perjanjian itu dibuat oleh Qatar dan Turki.”
Ia menggarisbawahi sikap Turki bahwa pangkalan militer itu memberi manfaat bagi keamanan di kawasan itu dan “bukan merupakan kekuatan aneksasi, atau pendudukan.”
Kaynak menyampaikan pernyataan setelah Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain menolak sikap Qatar terhadap tuntutan mereka untuk mengakhiri krisis itu sebagai “hal yang tidak serius”. [em/jm]