Turki Teruskan Serangan Udara atas Warga Kurdi di Suriah

Asap tampak mengepul setelah serangan Turki terhadap militan Kurdi di dekat perbatasan Turki dengan Suriah, Minggu (14/2).

Militer Turki Senin (15/2) melanjutkan serangan udara yang sudah berlangsung tiga hari berturut-turut terhadap pasukan Kurdi di Suriah utara.

Turki melanjutkan serangan udara yang sudah berlangsung tiga hari berturut-turut terhadap pasukan Kurdi di Suriah utara dan memperingatkan sebuah tanggapan keras apabila pasukan Kurdi itu tidak mundur dari posisi mereka dekat perbatasan.

Milisi YPG Kurdi telah merebut sejumlah besar wilayah dari ISIS sepanjang perbatasan dengan Turki dalam hari-hari terakhir, memanfaatkan hasil ofensif pemerintah Suriah yang didukung Rusia terhadap pembrontak.

Kemajuan YPG membuat Turki cemas, dan Turki menuduh kelompok ini punya kaitan dengan PKK, sebuah kelompok pembrontak Kurdi yang dianggap kelompok teroris oleh Ankara, serta kekhawatiran warga Kurdi kemungkinan mendirikan sebuah kawasan terpisah di sepanjang perbatasan.

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu Senin mengatakan, negaranya tidak akan membiarkan pasukan Kurdi merebut Azaz, yang letaknya hanya beberapa kilometer selatan dari Turki. Dia memperingatkan, kalau pasukan Kurdi itu tidak menarik dari dari sebuah pangkalan udara maka pasukan Turki akan menghancurkan pangkalan itu.

Tidak jelas apakah serangan udara Turki ini akan bisa menghentikan kemajuan pasukan Kurdi. Senin, Pasukan Demokratik Suriah atau SDF yang dipimpin milisi Kurdi, dan termasuk kelompok Arab, membuat kemajuan di Tel Rifaat, salah satu pertahanan terakhir ISIS di kawasan.

SDF kini menguasai lebih dari dua pertiga Tel Rifaat, menurut the Syrian Observatory for Human Rights, sebuah kelompok pemantau perang yang berbasis di Inggris.

Diplomat di New York mengatakan, Senin Rusia minta DK PBB untuk melangsungkan diskusi sehubungan tindakan militer Turki di Suriah dan Irak. [jm]