Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, dia belum melihat rencana yang dapat diterima dengan baik untuk menciptakan zona aman di Suriah yang bertujuan melindungi perbatasan Turki dari serangan.
Erdogan berbicara hari Selasa (5/2) dalam pertemuan parlemen partainya, Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP) yang berkuasa, dan mengatakan, "Belum ada rencana memuaskan yang disajikan kepada kami secara nyata. Namun, kesabaran kami terbatas.”
BACA JUGA: Presiden Turki Kecam AS atas Keterlambatan di Zona Penyangga SuriahErdogan berbicara sewaktu menteri luar negerinya, Mevlut Cavusoglu, mengunjungi Amerika Serikat untuk mengadakan pembicaraan dengan Menlu AS, Mike Pompeo dan diplomat senior lainnya. Diskusi dua hari itu diharapkan berfokus pada proposal terakhir Presiden AS Donald Trump guna menciptakan zona perbatasan untuk melindungi Turki dari milisi Suriah Kurdi, YPG.
Dukungan Amerika kepada YPG dalam perang melawan ISIS membuat marah Turki, yang menganggap kelompok milisi teroris itu terkait dengan pembrontak Kurdi yang sudah berpuluh tahun merongrong Turki.
Ketegangan Turki – Amerika mereda oleh keputusan Trump pada bulan Desember yang akan menarik semua pasukan AS dari Suriah. Tetapi Erdogan menyuarakan frustrasinya tentang kurangnya kejelasan kapan pasukan AS akan mundur, serta bagaimana dan kapan zona itu diterapkan.
Pembicaraan pekan ini sebagai bagian dari proses yang diprakarsai oleh Menlu Rex Tillerson tahun lalu untuk meredakan ketegangan bilateral atas isu Suriah. (ps/jm)