Tweet Partner Presiden Perancis Pancing Kontroversi

由WBZ TV電視台提供的視頻截圖顯示,波士頓馬拉松終點線遭到連環炸彈襲擊後,觀眾和長跑選手逃離現場。

Posting Twitter partner Presiden François Hollande, ibu negara Perancis Valérie Trierweiler, memicu perdebatan tentang posisi dan kewajiban seorang ibu negara.
Wartawan Valérie Trierweiler melangkahi tradisi Perancis dengan terus berkarir dan menjadi “partner pertama” Presiden François Hollande yang baru terpilih. Trierweiler membuat kegemparan lainnya karena posting Twitter-nya yang kontroversial memicu perdebatan mengenai posisi dan kewajiban seorang ibu negara di Perancis.

Tweeter Valérie Trierweiler yang mendukung seorang calon ketua parlemen memancing kontroversi di Perancis; pertama, karena perannya sebagai partner Presiden François Hollande dan sebagai wartawan terkemuka. Kedua, karena politisi yang didukungnya merupakan saingan Ségolène Royale, mantan partner Hollande yang juga merupakan ibu empat anaknya.

Tidak mengejutkan, pernyataan-pernyataan Trierweiler menjadi konsumsi politik bagi partai yang bersaing, UMP yang beraliran konservatif, yang berupaya memukul balik keberhasilan partai berhaluan kiri dalam pemilihan putaran kedua ketua parlemen hari Minggu mendatang.

Dalam wawancara di televisi hari Rabu, mantan menteri dari partai UMP Nathalie Kosciusko-Morizet mengecam Trierweiler karena mencampuradukkan isu pribadi dengan isu politik. Yang juga membingungkan, katanya, adalah status Treiweiler sebagai wartawan dan sekaligus ibu negara.

Para pemilih Perancis juga mengecam. Seorang perempuan yang berbicara di radio Perancis mengatakan Trierweiler seharusnya tidak mencampuri kehidupan politik, sentimen yang digaungkan para pemilih lainnya.

Sebagai partner presiden, status Trierweiler adalah sesuatu yang baru di Perancis. Ia menganggap konsep ibu negara ketinggalan zaman, dan akan terus bekerja sebagai wartawan.

Tetapi analis Bruno Cautres mengatakan kebanyakan warga Perancis tidak peduli dengan kehidupan pribadi Trierweiler.

“Mereka peduli tentang apa yang akan dilakukan Presiden Hollande untuk mengatasi krisis ekonomi, pengangguran, dengan defisit anggaran… tetapi mereka tidak bisa menerima bahwa partner presiden campur tangan dalam kehidupan politik,” ujar Cautres.

Para ibu negara Perancis sebelumnya juga berpengaruh dan independen. Isteri mantan presiden Nicolas Sarkozy, Carla Bruni Sarkozy, terus melanjutkan karir musiknya selama suaminya menjabat. Bernadette Chirac, isteri mantan presiden Jacques Chirac, adalah seorang politisi lokal. Danielle Miterrand, isteri mantan presiden François Miterrand, adalah aktivis kenamaan.

“Jelas bahwa para isteri atau partner presiden Perancis terus mengembangkan diri – seperti perempuan Perancis lainnya,” ujar Cautres lagi.

Presiden Hollande mendukung pencalonan mantan partnernya, Ségolène Royale, yang mungkin menjadi perempuan pertama ketua parlemen jika ia memenangkan pemilihan.