Platform media sosial Twitter dan Facebook, Senin (3/11), menguraikan rencana mereka untuk memberikan label peringatan pada unggahan dari para kandidat pemilu AS dan kampanye yang mengklaim kemenangan sebelum hasil resmi diumumkan.
Reuters melaporkan, langkah tersebut dilakukan saat platform jejaring sosial tersebut bersiap menghadapi siklus pemilu yang tidak biasa karena banyaknya surat suara yang masuk yang dapat menyebabkan penundaan hasil akhir.
Dimulai pada malam pemilihan hingga pelantikan, Twitter mengatakan akan memasang tanda peringatan seperti "sumber resmi menyebut pemilihan ini secara berbeda", atau "sumber resmi mungkin tidak menyebut perlombaan saat ini di-tweet.”
Facebook akan menambahkan informasi spesifik dalam notifikasi umpan berita (news feed) di aplikasinya dan label pada unggahan jika kandidat atau partai menyatakan kemenangan secara prematur. Facebook menambahkan, pihaknya akan terus menunjukkan hasil terbaru di Pusat Informasi Pemungutan Suara.
Sementara Twitter mengatakan, akun yang di berbasis AS dengan lebih dari 100 ribu pengikut dan keterlibatan yang signifikan juga akan dipertimbangkan untuk pelabelannya.
Perusahaan media sosial berada di bawah tekanan untuk memerangi informasi yang salah terkait pemilu.
Dalam blognya, Twitter mengatakan akan mempertimbangkan pejabat pemilihan negara bagian dan media berita nasional, seperti ABC News, Associated Press, CNN dan Fox News, sebagai sumber resmi hasil. [ah/au]