Twitter menangguhkan akun sejumlah wartawan yang meliput platform media sosial itu, pertarungan terbaru soal apa yang bisa dan tidak bisa disampaikan di Twitter sejak miliarder Elon Musk mengakuisisi perusahaan itu.
Akun wartawan The New York Times, Washington Post, CNN, Voice of America dan publikasi lain menjadi gelap pada hari Kamis (15/12).
Akun wartawan VOA, Steve Herman termasuk di antara akun yang ikut ditangguhkan oleh Twitter.
Twitter belum menjelaskan kepada para wartawan itu mengapa menghapus akun-akun tersebut dan membuat profil serta cuitan mereka di masa lalu menghilang. Tetapi Musk Kamis malam mencuit dengan menuduh para wartawan itu menyampaikan informasi pribadi tentang keberadaannya, yang digambarkannya sebagai “koordinat pembunuhan.” Ia tidak memberi bukti lain atas klaimnya itu.
Penangguhan akun wartawan berita secara tiba-tiba itu dilakukan mengikuti keputusan Musk hari Rabu (14/12) untuk melarang secara permanen akun yang melacak secara otomatis pesawat jet pribadinya menggunakan data yang tersedia untuk publik. Hal ini juga membuat Twitter mengubah aturannya bagi semua pengguna, yaitu melarang berbagi lokasi orang lain tanpa persetujuan mereka.
Sebagian wartawan yang diskors Kamis malam itu telah menulis tentang kebijakan baru Twitter dan alasan Musk memberlakukannya, yang mencakup tuduhan tentang insiden penguntitan yang menurutnya telah menimbulkan dampak pada keluarganya di Los Angeles Selasa malam lalu (13/12).
Akun resmi Mastodon, jejaring sosial terdesentraliasi yang disebut-sebut sebagai alternatif Twitter, juga dilarang. Alasannya juga tidak jelas. Sebelumnya Mastodon mencuit tentang akun pelacak jet tersebut.
Musk hari Kamis mencuit “aturan doxxing yang sama berlaku untuk wartawan, seperti orang lain,” seraya menambahkan “mengkritik saya sepanjang hari tidak apa-apa, tetapi men-doxxing lokasi saya dan membahayakan keluarga saya tidak boleh.”
Istilah doxxing mengacu pada pengungkapan identitas, alamat, atau detil pribadi seseorang di dunia maya.
Pemimpin redaksi Washington Post, Sally Buzbee, menyerukan agar akun Twitter wartawan teknologi Drew Harwell segera dipulihkan. Penangguhan itu “telah secara langsung merongrong klaim Elon Musk bahwa ia berniat mengelola Twitter sebagai platform yang didedikasikan untuk kebebasan berbicara,” tulis Buzbee. “Akun Harwell ditangguhkan tanpa peringatan, tanpa proses atau penjelasan, menyusul dipublikasikannya laporan akurat Harwell tentang Musk.”
CNN dalam sebuah pernyataan mengatakan, “Penangguhan sejumlah akun wartawan secara impusif dan tidak dapat dibenarkan itu – termasuk akun Donie O’Sullivan di CNN – memprihatinkan tetapi tidak mengejutkan.”
Ditambahkannya, “Meningkatnya ketidakstabilan dan kerentanan Twitter seharusnya menjadi keprihatinan luar biasa semua orang yang menggunakan Twitter. Kami telah meminta penjelasan dari Twitter dan kami akan mereevaluasi hubungan kami berdasarkan tanggapan mereka nanti.”
BACA JUGA: Akun Wartawan VOA Termasuk yang Ditangguhkan TwitterWartawan lain yang akunnya juga ditangguhkan, Matt Binder dari situs berita teknologi Mashable, mengatakan akunnya ditangguhkan Kamis malam tidak lama setelah ia memasang tangkapan layar (screenshot) O’Sullivan yang dipasangnya sebelum akunnya ditangguhkan.” Tangkapan layar itu memperlihatkan pernyataan dari Departemen Kepolisian Los Angeles yang dikirim Kamis pagi pada sejumlah kantor media, termasuk Associated Press, soal bagaimana pihakhya telah menghubungani perwakilan Musk tentang insiden dugaan penguntitan, tetapi belum ada laporan tentang insiden itu.
“Saya tidak membagikan data lokasi apapun, sebagaimana aturan baru yang diumumkan Twitter. Atau membagikan link apapun tentang ElonJet atau akun pelacakan lokasi lainnya,” ujar Binder dalam email. “Saya memang sangat kritis terhadap Musk tetapi saya tidak pernah melanggar kebijakan yang digariskan Twitter.”
Binder mengatakan pesan yang diterimanya dari Twitter saat berupaya mengakses akunnya menunjukkan penangguhan itu bersifat permanen. Tetapi menjawab pertanyaan tentang penangguhan akun mantan pembawa acara ESPN dan MSNBC, Keith Olbermann, Musk kemudian mengatakan penangguhan itu hanya satu minggu. [em/pp]