Menteri Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Thani Al Zeyoudi, Selasa (14/9), mengatakan negaranya akan melakukan perundingan secara agresif dengan delapan negara terkait masalah perdagangan. Beberapa perundingan tersebut diharapkan dapat tuntas dalam waktu satu tahun.
Negara Teluk, yang sudah menjadi pusat perdagangan dunia, bulan ini mengumumkan rencana untuk memperkuat hubungan perdagangan dan ekonomi dengan India, Inggris, Turki, dan Korea Selatan.
"Kami benar-benar berharap ... setidaknya (perjanjian) yang pertama akan selesai dalam waktu enam bulan hingga satu tahun. Kami di sini berbicara tentang kerja yang sangat agresif, cepat, dan negosiasi yang cepat," ujar Al Zeyoudi kepada Reuters.
Dia tidak menjelaskan negara mana yang pertama dibidik.
BACA JUGA: UEA Meluncurkan Rencana Untuk Menggenjot PerekonomiannyaUEA secara bilateral akan mengejar apa yang disebut Al Zeyoudi sebagai perjanjian ekonomi komprehensif dengan delapan negara di bidang perdagangan, investasi asing langsung, dan sektor-sektor seperti pariwisata.
Negara-negara lain yang ingin memperdalam hubungan perdagangan dengan UEA adalah Ethiopia, Indonesia, Israel dan Kenya.
Pemerintah UEA mengatakan nilai gabungan perdagangan non-minyak tahunan antara negara tersebut dengan delapan negara mendekati $70 miliar pada masa sebelum pandemi. Para pejabat memperkirakan, misalnya, perdagangan non-minyak dengan India dapat meningkat dari $40 miliar per tahun sebelum pandemi menjadi $100 miliar dalam waktu lima tahun setelah kesepakatan ekonomi tercapai.
Al Zeyoudi mengatakan UEA menginginkan hubungan ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara itu, termasuk juga dengan Iran yang merupakan salah satu penguasa regional di wilayah Teluk Persia. [ah/au/rs]