Ucapan selamat dari berbagai pemimpin dunia berdatangan tak lama setelah capres dari Partai Demokrat, Joe Biden diproyeksikan memenangkan suara elektoral dari salah satu negara bagian yang menentukan, Pennsylvania, Sabtu (7/11). Biden akan jadi presiden AS ke-46.
Perdana Menteri Kanada Justin menyatakan siap bekerja sama untuk mengatasi tantangan dunia seperti pandemi COVID-19 dan perubahan iklim. “Mewakili Pemerintah Kanada, saya ucapkan selamat pada Joe Biden dan Kamala Harris yang terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS berikutnya. Kanada dan Amerika Serikat punya hubungan yang luar biasa, hubungan yang unik.”
Congratulations, @JoeBiden and @KamalaHarris. Our two countries are close friends, partners, and allies. We share a relationship that’s unique on the world stage. I’m really looking forward to working together and building on that with you both.
— Justin Trudeau (@JustinTrudeau) November 7, 2020
Dari Eropa, ucapan selamat berdatangan termasuk pemimpin negara Jerman dan Perancis yang hubungannya tegang dengan Presiden Trump, meskipun sama-sama anggota G7 dan mitra NATO. Dalam cuitannya Kanselir Jerman Angela Merkel katakan "Saya tidak sabar bekerja sama dengan Presiden Biden. Persahabatan trans-Atlantik kita tidak tergantikan bila kita bisa atasi tantangan-tantangan besar yang kita hadapi saat ini.”
US election 2020 - Chancellor Merkel congratulates @joebiden and @kamalaharris: Congratulations! The American people have made their decision. Joe Biden will be the 46th of the USA. pic.twitter.com/tExdPVlri6
— Angela Merkel (@AngelaMerkeICDU) November 7, 2020
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, "Amerika adalah sekutu terpenting kami dan saya tak sabar untuk bekerja sama dalam (isu-isu) yang jadi prioritas Bersama kita, mulai dari perubahan iklim hingga perdagangan dan keamanan.”
Congratulations @JoeBiden and @KamalaHarris pic.twitter.com/xrpE99W4c4
— Boris Johnson (@BorisJohnson) November 7, 2020
Di bawah Trump, Amerika yang merupakan penghasil gas rumah kaca terbesar kedua, keluar dari kesepakatan Paris yang membatasi emisi gas rumah kaca, Rabu (4/11). Biden berjanji akan Kembali bergabung dalam kesepakatan itu kalau terpilih.
"Warga Amerika telah memilih presiden mereka,” cuit Presiden Perancis Emmanuel Macron. “Banyak yang harus kita lakukan untuk mengatasi masalah-masalah saat ini. Mari kita bekerja sama!”
The Americans have chosen their President. Congratulations @JoeBiden and @KamalaHarris! We have a lot to do to overcome today’s challenges. Let%27s work together!
— Emmanuel Macron (@EmmanuelMacron) November 7, 2020
Dari Timur Tengah, Putra Mahkota Abud Dhabi Mohammed bin Zayed al-Nahyan juga ikut memberikan selamat kepada Biden. “Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat teman dan sekutu dengan kemitraan kuat dan kami tak sabar untuk memperkuat hubungan ini bersama.”
Congratulations to @JoeBiden and @KamalaHarris on winning the US elections. Our sincere wishes for further development and prosperity for the American people. The UAE and USA are friends and allies with a strong historic partnership that we look forward to strengthening together.
— محمد بن زايد (@MohamedBinZayed) November 7, 2020
Sekutu Trump, Rusia Lebih Berhati-hati
Sementara itu negara-negara yang punya hubungan lebih baik dengan Trump, seperti Rusia, Israel dan Arab Saudi, tidak mengeluarkan pernyataan apapun atau enggan menyebut Biden sebagai presiden terpilih.
Presiden Polandia Andrzej Duda menyelamati Biden atas “kampanye pilpres yang sukses” dan mengatakan Polandia akan terus melakukan kemitraan strategis berkualitas dengan Amerika sambil “menunggu hasil suara elektoral.”
BACA JUGA: Obama Sampaikan Ucapan Selamat pada Biden-HarrisRusia, tidak mengeluarkan komentar. Badan intelijen AS menuduh Kremlin ikut campur dalam pemilu 2016 dan membantu Trump menang, meskipun Rusia menyangkal tuduhan tersebut.
Menjelang pemilu, Presiden Vladimir Putin enggan menunjukkan keberpihakan, tidak senang dengan retorika anti-Rusia Biden, tapi menyambut komentarnya tentang pengendalian senjata nuklir. Putin juga membela anak Biden, Hunter, dari kritik-kritik yang dilontarkan Trump.
Pemerintah Israel dan Arab Saudi, yang pemimpinnya termasuk sekutu dekat Trump di Timur Tengah, juga tidak berkomentar.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak mengeluarkan pernyataan, dan fotonya dengan Trump tetap ada di laman Facebooknya.
BACA JUGA: Joe Biden Jadi Presiden Terpilih AS ke-46
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan siap bekerja sama dengan Biden untuk menciptakan perdamaian dengan negara tetangga Afghanistan.
Pemerintah Trump telah menarik pasukan AS dari Afghanistan dalam sebuah kesepakatan dengan pemberontak Taliban, yang dianggap Afghanistan dan sekutunya, didukung oleh Pakistan. [dw/aa]